PERJUANGAN KI BAGUS RANGIN
MENENTANG KOLONIAL BELANDA
1805 – 1818
R.A. Opan Safari
Hasyim
1.
Asal Usul Ki Bagus Rangin
Menurut Kurtani, Bagus Rangin terlahir dengan nama
Pangeran Bagus Kerarangin. Dia lahir di Bantarjati, ayahnya bernama Pangeran
Bagus Gara. Namun Ibunya tidak diketahui namanya. Menurut sumber-sumber di
Mertasinga nama Bagus Rangin adalah nama samara. Menurut sumber lokal di desa
Jatitujuh Bagus Rangin lahir pada tahun 1761 di desa Bantarjati, ayahnya
bernama Ki Buyut Sentayem atau Buyut Tayem (Teyom).
Bagus Rangin belajar agama pada ayahnya, kemudian
melanjutkan pendidikannya dengan menjadi santri di Pesantren milik Buyut
Asrafudin (Pangeran Muhamad Asrofudin) di Congeang. Pangeran Muhamad Asrofudin
adalah putra dari Sunan Sepuh IV, Sultan Amir Sena Zaenudin. Dia keluar dari
Kraton Kasepuhan setelah tewasnya Sultan Muhamad Shofiudin (Matangaji) pada
tahun 1786. Dalam naskah silsilah yang ditulis R. Khalil Abdulah, R. Achmad
Dahlan dan R. Chafid, Bagus Rangin masih merupakan keturunan dari Pangeran Arya
Panengah Abu Hayat Suryakusuma atau lebih dikenal dengan Pangeran Suryanegara.
Pangeran Zaenudin yang bersama kakaknya (Sultan Muhamad Shofiudin Matangaji)
memberontak kepada kolonial Belanda. Pangeran Suryanegara menikah dengan Ratu
Arya Jamaliyah ( Putri dari Syeikh Muhyidin / Buyut Muji). Pernikahan keduanya
melahirkan seorang putra yang bernama Pangeran Jayanegara Awal (Pangeran
Wijayanegara). Pangeran Wijayanegara kemudian dikenal dengan nama Syeikh Idrus.
Pangeran Jayanegara Awal kemudian berputra Pangeran Sukmadiningrat atau lebih
dikenal dengan nama samarannya Ki Bagus Arsitem atau Buyut Arsitem.
Selain terhubung dengan nama tokoh-tokoh yang
terkait dengan perlawanan-perlawanan sebelumnya Ki Bagus Rangin juga merupakan
keponakan dari Ki Bagus Serit[1]. Saudara-saudara
Ki Bagus Rangin yang membantu perlawanan terhadap pemerintah Kolonial Belanda.
Mereka adalah:
1)
Ki Bagus Seja
2)
Ki Bagus Sena
3)
Ki Sura Persanda
4)
Ki Bagus Kandar
Berikutnya
adalah petikan silsilah dari Ki Bagus Rangin berdasarkan catatan dari R. Kholil
Abdulah, R. Achmad Dahlan dan R. Chafid.
Perjuangan Ki Bagus Rangin
Perjuangan Ki Bagus Rangin melawan pemerintah
Kolonial Belanda, tidak bisa dilepaskan dengan perang-perang sebelumnya. Dari
beberapa peristiwa perang yang terjadi di Cirebon, ada benang merah yang dapat
menghubungkan antara satu perang dengan perang yang lainnya. Perang yang
pertama kali meletus adalah serangan pemerintah Kolonial Belanda yang meluluh
lantakan Gua Sunyaragi, sebagaimana diceritakan oleh Wiryana, dalam upaya
mempertahankan tempat ini (Sunyaragi) tidak sedikit prajurit Cirebon yang
gugur, bahkan Sultan Matangaji pun ikut menjadi korban keganasan senjata
pasukan Belanda, beliau gugur pada tahun 1787M (Wiryana, 1997: :48).
Menurut sumber lain, seperti naskah Babad
Mertasinga, Perlawanan Sultan Matangaji tidak hanya berakhir di Sunyaragi,
namun sang Sultan bersama dengan Pangeran Suryanegara berhasil menyelamatkan
diri. Sultan Matangaji pergi ke desa Matangaji untuk menyiapkan perlawanan.
Perlawanan Sultan Matangaji dilakukan dengan cara gerilya. Pangeran Suryanegara
membalas serangan mendadak Pemerintah Kolonial Belanda di Kampung Kebon
Panggung Pasar Balong kota Cirebon pada periode 1786 – 1791. Dengan rombongan
kesenian Ketuk Tilu / Tayuban yang dipimpin oleh anak buah Pangeran Suryanegara
yang bernama Ki Rabid. Ki Rabid dan anak buahnya menyerang pejabat pemerintah
colonial dan pasukannya ketika mereka sedang mabuk menikmati alkohol dan
kecantikan penari tayub.
Strategi yang dijalankan oleh Sultan Muhamad
Shofiudin (Matangaji) dan Pangeran Suryanegara hampir memiliki kesamaan.
Persamaan tersebut adalah:
1)
Perang dilakukan
secara gerilya, dengan memanfaatkan penguasaan medan.
2)
Menggunakan
kesenian ketuk tilu atau tayuban.
3)
Strategi
kamuflase dan jebakan menjadi adalan untuk menghancurkan musuh.
Ketiga cara tersebut
juga dilakukan oleh Ki Bagus Rangin dalam melawan pasukan Kolonial Belanda dan
orang-orang pribumi yang pro Kolonial.
Pertempuran di
Bantarjati, Majalengka juga menggunakan dengan strategi tersebut; Ki Bagus
Rangin memerintahkan anak buahnya untuk membuat lengkungan janur, memasang
umbul-umbul merah dan kanting pohon beringin. Setiap lengkung janur dijaga oleh
tiga orang prajurit, ada dupuluh lengkung janur yang dipasang sebelum menuju
tenda. Setiap jengkal jarak antara satu tenda dengan yang lainnya dijaga lima
puluh prajurit yang tidak terlihat. Ditenda agung ini pusat kekuatan Ki Bagus
Rangin bersembunyi sementara didalam tenda para penari dan penabuh gamelan
semuanya adalah prajurit Ki Bagus Rangin sibuk memainkan pertunjukan.
Strategi tersebut
diatas oleh Ki Bagus Serit disebut Gelar
Buaya Mangap. Sebagaimana disebutkan dalam naskah babad Wiralodra
(Dermayu). Ki Bagus Serit berbicara, “anakku semuanya, sebab itu jangan
terburu-buru melawan, yang dibelakang, tunggulah nanti, jam sepuluh waktu
gelap, tidak terlihat, kemudian diserang prajurit setelah sampai jam sepuluh,
barisan orang-orang kuliyan dan bantarjati, meledak perang pupuh, dikepung
buaya menganga”. Gelar Perang Buaya Mangap tersebut cukup efektif dalam
menaklukan musuh. Banyak prajurit dari Indramayu yang terbunuh Patih Astrasuta juga
menjadi korban keganasan strategi tersebut.
Raden Benggala sebagai
Ngabehi Dalem Indramayu yang berkuasa pada sekitar tahun 1800-an meminta
bantuan Sultan Sepuh Raja Udaka (1815-1845). Kemudian Sultan Sepuh Raja Udaka
meminta bantuan pemerintah Kolonial di Batavia, akhirnya pasukan gabungan
pemerintah Kolonial, pasukan dari Kraton Kasepuhan dan pasukan dari Indramayu
dapat mengepung pasukan Ki Bagus Rangin. Pertempuran tidak berimbangpun terjadi
begitu sengit. Pasukan Ki Bagus Rangin banyak yang tewas begitu pula
sebaliknya. Ki Bagus Rangin sendiri akhirnya berhasil meloloskan diri dari
kepungan pasukan gabungan tersebut. Ki Bagus Serit juga berhasil meloloskan
diri. Namun nasib kurang beruntung dialami oleh Ki Bagus Seja dan Ki Bagus
Kandar. Keduanya berhasil ditangkap pasukan Ngabehi Dalem Indramayu. Kemudian
atas persetujuan pemerintah kolonial keduanya tahanan tersebut dibawa ke
Batavia.
Pencarian terhadap
buronan Ki Bagus Rangin dan pamannya Ki Bagus Serit terus dilakukan oleh
Pemerintah Kolonial Belanda dan Pemerintah pribumi yang pro terhadap
kolonialisme Belanda. Desa Bantarjati, Biawak dan Jatitujuh disisir dan di
obrak-abrik pasukan gabungan Kolonial dari Batavia, Cirebon dan Indramayu.
Seluruh rumah dan fasilitas umum yang ada di desa itu dibakar habis. Anak-anak
dan wanita juga dibawa ke Indramayu untuk dijadikan tahanan. Namun Ki Bagus
Rangin dan Ki Bagus Serit tidak ditemukan, ada kabar dari pasukan telik sandi
Indramayu bahwa Ki Bagus Rangin ada di Desa Kedongdong (sekarang wilayah kecamatan
Susukan). Ki Bagus Rangin dan Ki Bagus Serit di duga sendang menyusun kekuatan
di desa Kedongdong tersebut.
Menurut Hardjosaputra,
pasukan kolonial melakukan operasi militer di desa-desa yang dianggap menjadi
tempat persembunyian musuhnya. Naas menimpa Ki Bagus Rangin, pada tanggal 27
Juni 1812 ia tertangkap oleh musuh di Panongan. Tanggal 12 Juli 1812 Bagus
Rangin dihukum mati ditepi sungai Cimanuk dekat Karangsembung (Hardjosaputra,
Sobana, 2014; 8).
Sumber-sumber local
dari babad Mertasinga dan babad Darmayu, Ki Bagus Rangin masih hidup dan
menjadi salah satu pahlawan di perang Kedongdong. Berikut ini adalah catatan
dari Ki Marsita S. Adhikusuma yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
masyarakat sekitar desa Kedongdong.
Pada pertengan tahun
1817 di Balemangu Kedongdong diadakan perundingan membahas rencana
pemberontakan melawan pemerintah penjajah Belanda. Pertemuan itu dihadiri oleh:
1)
Ki Bagus Rangin,
Mantan Panglima Perang Keraton Kanoman
2)
Ki Bagus Serit,
Mantan Panglima Perang Keraton Kacirebonan
3)
Ki Arsitem,
Mantan Senopatih Keraton Kasepuhan
4)
Ki Kuwu Sarmen,
Kuwu desa Kedongdong
5)
Ki Kuwu Berong,
Kuwu desa Gintung Kidul
6)
Ki Kuwu Raksa
Penanga, Kuwu Desa Wiyeng
7)
Ki Kuwu Ganisem,
Kuwu Desa Nambo Tangkil
8)
Ki Buyut Kinten,
Sesepuh desa Kedongdong
9)
Ki Bela Ngantong,
Sesepuh desa Gintung Kidul
10) Ki Beber Layar, Sesepuh desa Gintung Kidul
11) Ki Buyut Salimudin, Sesepuh desa Wiyong
3.
Strategi Perang Yang Digunakan Dalam Pertempuran
Dalam menghadapi musuh, Ki Bagus Rangin dan pasukan
santri menggunakan strategi atau gelar perang. Ada dua jenis perang yang
dihadapi oleh laskar Bagus Rangin atau laskar santri. Jenis perang yang pertama
adalah perang gerilya. Dalam perang gerilya gelar yang digunakan adalah gelar Gasiran. Gelar Gasiran ini dalam cerita perangjaya pernah digunakan
oleh Senopatih Aswatama putra Mahadwija Dornacharya. Strategi Gasiran adalah dengan cara menyusup ke
pusat pertahanan lawan dengan cara menunggu kelengahan lawan, kemudian lawan
diserang dengan cara mendadak setelah itu pelaku serangan menghilang.
Para pejuang Cirebon sering menggunakan gelar Gasiran ini untuk melemahkan sistem pertahanan kompeni Belanda.
Sasaran yang diserang adalah gudang penyimpanan harta benda dan makanan. Harta
benda dan makanan yang dicuri dari pemerintahan kolonial Belanda dengan sistem
culture stelsel-nya diambil kembali oleh para pejuang untuk dibagikan kepada
rakyat yang sengsara akibat ulah kompeni ini. Pelaku dari gelar gasiran ini sering disebut oleh musuh
dan masyarakat dengan sebutan maling durjana. Ki Bagus Rangin sendiri tidak
luput dari julukan itu. Sebagaimana disebutkan dalam naskah sejarah Wiralodra
(Dermayu) yang mengatakan bahwa, “anggene jaya durjana // kadang wismanipun //
putrane purwadinata // saking susah ribute wong Negara // waton malih ingkang
warta // tiang ngeraman sampun siyagi // makumpulaken tiyang wong desa //
bantarjati // anang pernake biawak jatitujuh // tiang kulincar lan panca ripis
// sesek katahipun tiang // sangking pitungatus // juragane bagus kandar bagus
rangin // surapersabda niki // bagus seja lan bagus sena//.
Jenis perang yang kedua adalah perang terbuka. Dalam
perang terbuka ada beberapa gelar perang yang pernah diterapkan. Diantaranya
adalah:
1)
Buaya
Mangap
Gelar
perang yang pertama adalah gelar perang Buaya
Mangap. Gelar ini pernah digunakan
di Bantarjati ketika melawan pasukan kompeni Belanda dan pasukan dari
Indramayu. Disetiap janur kuning yang menuju tenda disiapkan tiga orang
prajurit. Jumlah janur kuning yang menuju tenda ada dua puluh janur. Disetiap
sasaknya dijaga lima puluh orang prajurit. Disekeliling tenda disiapkan
parjurit inti yang bersembunyi dan akan keluar menunggu perintah komando.
Jebakan bentuk buaya mangap ini dapat
menghancurkan seluruh musuh.
2)
Tutup
Kembu
Tutup kembu adalah wadah ikan hasil tangkapan memancing. Gelar
perang tutup kembu adalah gelar
perang untuk menjebak musuh, pintu masuk (penutup) adalah sungai Ciwaringin,
lingkaran jebakan ada disekitar tegalan yang sekarang disebut Palebon (kebon) Tiang.
- Ki Bagus Serit, Ki Kuwu Sarman, Buyut Bala Ngantong dan anak buahnya berada di barisan timur menghadapi pasukan Belanda yang dipimpin oleh Kapten Mulder.
- Ki Bagus Rangin, Ki Kuwu Berong dan Ki Buyut Beber Layar beserta anak buahnya berada di lingkar utara menghadapi devisi pasukan Belanda yang dipimpin Kapten Le Couvreur.
- Ki Bagus Arsitem, Ki Kuwu Raksa Penanga, Ki Buyut Salimudin berserta anak buahnya berada di lingkar selatan berperang melawan pasukan yang dipimpin Kapten Van Bent.
- Ki Buyut Kinten, Ki Kuwu Ganisem, Ki Buyut Singunala dan pasukannya berada dipintu masuk / tutup kembu yang berada disekitar sungai Ciwaringin. Pasukan yang dihadapinya dipimpin oleh Letnan Van Steenis.
Menurut KH Zamzami
Amin, gelar perang tutup kembu ini
sangat efektif menghadapi lawan. Musuh masuk dalam lingkaran jebakan tutup kembu ini dan tidak ada yang
berhasil keluar dengan selamat. Lokasi perang tersebut sekarang berada di
sekitar Palebon Tiang, tiang artinya tempat masuknya tentara musuh. Disekitar
Palebon ini berdiri suatu monument yang ditumbuhi dua buah pohon jati atau
dalam bahasa Cirebon disebut Jatiro (jati loro). Jatiro atau jatira juga
berarti sejatinya darah.
3)
Gelar
Suluhan
Gelar
perang suluhan adalah gelar perang yang dilakukan pada waktu malam hari. Gelar
ini pernah dicatat oleh Ki Konjen dan Ki Siti Siwan (1896 – 1946) dalam naskah
Brahmakawi Perang Jaya. Pada episode Perang Jaya Suluhan. R. Gatotkaca
merupakan inisiator dari gelar perang ini. Dalam gelar perang suluhan Raden
Gatotkaca diperintahkan untuk memancing senopati kurawa, yaitu Adipati Karna
untuk menggunakan senjata pamungkasnya. Senjata Panah Kontawijayadanu
dilepaskan Adipati Karna untuk mengakhiri perlawanan Gatotkaca. Kemenangan atas
gugurnya Gatotkaca disambut gembira oleh pasukan kurawa. Namun Adipati Karna
sangat sedih dengan kemenangannya, sebab keesokan harinya ketika berhadapan
dengan Arjuna, yaitu musuh yang lebih penting yang harus dihadapinya, Karna tidak
memiliki senjata sakti yang dapat melawan Pasopati. Pasopati adalah senjata
milik Arjuna. Didalam lakon jaya tandingan ini senopati karna tewas ditangan Arjuna.
Petikan
adegan perang diatas yang menggunakan gelar perang jaya suluhan, juga digunakan
oleh para pejuang untuk melawan Belanda. Pada awal Januari 1818 Residen
Servatius menugaskan Letnan Veerden berjaga di jembatan Ciwaringin untuk
menahan gerakan pemberontak pimpinan Ki Bagus Serit. Pada waktu itu gelap
gulita para pejuang menyalakan obor pertama di situs Pedamaran, kemudian dari
arah tegalan muncul ribuan kunang-kunang. Kunang-kunang ini terlihat oleh
pasukan oleh pasukan kolonial pimpinan Letnan Veerden seperti titik-titik api.
Mereka menduga itu adalah segerombolan pasukan pemberontak yang akan menyerang.
Letnan Veerden memerintahkan pasukannya untuk menembak dengan meriam sebanyak 4
kali setelah dentuman meriam itu disusul dengan tembakan, dalam keadaan panik
pasukan kompeni terus menembakkan peluru sampai habis. Ketika peluru mereka
habis dari arah selatan datang pasukan pejuang yang menyerang mereka dari arah
belakang, pasukan kompeni berhamburan lari menuju arah utara, ke arah timur dan
barat. Kebetulan tempat itu banyak ditumbuhi pohon tebu. Kemudian para pejuang
yang berada di arah tempat pelarian kompeni membakar kebun tebu itu. Tidak ada
satupun pasukan kompeni yang selamat dari jebakan para pejuang Cirebon.
Kejadian pertempuran di Pedamaran ini masih
dikenang oleh keluarga besar Martasinga, Ciwaringin, dan penduduk sekitar desa
Kedongdong. Tempat penyalaan obor pertama disebut sekaran dan diabadikan
menjadi situs Pedamaran. Para pejuang Cirebon seperti Ki Bagus Rangin dan
lain-lainnya sangat menguasai medan perang dan strategi perang yang
dipelajarinya dari literatur Perang Parit (Khandaq) Prakarsa Sulman Al Farisi
seorang sahabat Nabi Muhammad. Selain itu juga para pemimpin perjuangan di
Cirebon juga mempelajari strategi perang yang digunakan dalam Perang Jaya (Bharatayudha).
Ki Konjen dan Ki Gedog dan tokoh dalang-dalang lainnya adalah seniman yang
aktif mensosialisasikan propaganda anti kolonialisme. Pemerintah kolonial juga
pernah memberlakukan larangan para dalang untuk melakokan episode Bharatayudha
atau lakon Perang Jaya
[1]
Naskah Babad Dermayu (Wiralodra) yang ditulis pada tahun 1913. Naskah tersebut
ditransliterasi oleh R. Syarief Rohani Kusumawija tahun 1957 dan R. Syarief
Zaenal Asyikin Tirtawijaya 1977.
Bagus ceritanya semoga ada manfaatnya
ReplyDeleteKalau boleh saya mau copy, terima kasih buat pelengkap ceria, mks http://nurussyahid.blogspot.com
ReplyDeletemonggo.. thanks kunjungannya
DeleteKang Hari punteun pisan sy ikut berpendapat.
ReplyDeleteSya gererasi ke 7 Bagus Serangin. Buyut sya itu punya nama banyak utk mengelabuhi belanda dan ikut para leluhurnya punya nama lebih dari satu. Bagus Serangin/Sapuangin/syekh alimudin/Raden Kerarangin itu putranya Pangeran Atas Angin/ki Kaduagung/Sentayem/Senteyom. Pangeran Atas Angin merupakan putra Pangeran Tambak Baya/Rama Buyut Warida cisambeng memiliki rama Pangeran Maulana Syarif Arifin bin Pangeran Walangsungsang/Syekh Maulana Akbar bin Raden Pemanah Rasa/Prabu Silihwangi. Jadi Rade Kerarangin generasi ke 6 Prabu Silihwangi. Saya punya silsilah lengkap. Sya pun punya runutan silsilah dengan kakanya Bagus Serangin yaitu Bagus Bangin. Sya Sasmita bin thursina bin Darsa bin Asli bin Kadong bin Dales bin Bagus Bangin. Sya Sasmita bin Thursina bin Seriah binti Saju bin Lasim bin Nurman bin Bagus Bangin. Kalo ada nama yg berkaitan dengan keraton kasepuhan juga kanoman itu kaitan dg pihak kekerabatan mertua dan keluarga besar putra putri cirebon dan keluarga besar Sribaduga Maharaja/Prbu.Silihwangi.
memang betul menurut beberapa sumber Ki Bagus Rangin adalah nama samaran, beliau memiliki banyak nama dengan tujuan untuk mengelabuhi pihak musuh. terima kasih atas komen dan informasinya.
DeleteSampurasun,,,, ang karuhun pajajaran
DeleteManawi teu ka abotan pribados nyuhunkeun nasab silsillah ki bagus rangin, wargi2 mantena oge nami2 putrana.
Hatutnuhun sateuacana kana kasaenana!
punteun Kng Dian putra pertama buyut bagus serangin adalah Raden Nurman/buyut menur desa ampel. putrinya yg di kenal adlh ratu cilihwidarasari/buyut santi, waktu perang saudara dg keturunan wiralodra II tenda prajurit ad di lohbener dan buyut santi ada di tempat sekarang jadi desa widasari asal kata ratu ciliwidarasari. buyut Rd Nurman puputra buyut Rd Lasim puputra buyut Rd Saju puputra Rd Seriah puputra Rd Thursina dan saya. Buyut santi makamnya ad di bojong desa gadel deket dg makam buyut ratu sunue/winaon putri buyut gunungjati. ratu sunue ini istri pangeran atas angin. itulah kenapa paraputra pangeran atas angin menggunakan nama "bagus" karena masih darah ratu kaunganten binti sangyang surasoan banten girang.putra pangeran atas angin; 1. Bagus Bangin 2 Bagus Serangin 3 Bagus Selimar 4 Bagus Serit.
DeleteSaya mau ingin tau banyak tentang silsilah asal usul kakek buyut saya krna ada beberapa sebab...Soalnya kakek buyut saya menyebutkan bhwa ktrunan dr ki sapu angin dulu tinggalnya di kmpung usar skrg di jawa timur .. apa saya boleh minta kontak yg bisa dihubungi? Mungkin kita juga masih keluarga.. bisa lewat nomer wa saya 081230560545
DeleteSaya mau tanya, semoga agan2 ada yg tau. pada nama lengkap keluarga saya, ada kata Bantarjati, mulai dari kakek, ayah dan saya serta adik2.
ReplyDeleteKabarnya kakek saya berasal dari desa jatitujuh. sehubungan beliau sudah wafat, dan saya lost kontak dengan keluarga besar kakek, maka saya tidak tahu silsilah atau arti kata Bantarjati dalam nama saya. adakah kaitannya dengan ki Bagus Rangin..?. Mohon pak Hari Rusli atau Pak Karuhun Padjadjaran untuk informasinya.
utk mudahnya, mohon utk hubungi saya di fb saya (Ibnu Mahmud), atau email elarisemahmud2@gmail.com.
atas perhatiannya, saya haturkan terima kasih
bantarjati.. menurut piturur org tua asal kata dari bantal jati dari jenis pohon. jaman dahulu. para waris keturunan kerajaan cirebon dan talaga sepakat membuat kerajaan di utara majalengka dan sebelah selatan indramayu. yg membuka lahan adalah buyut 3 bersaudara buyut waridah buyut sudum buyut arsitem. mereka ditemani kerabat yg lainy termasuk dari keraton kasepuhan dan kanoman. mereka menjadikan batang jati menjadi bantal. sehingga tempat itu bernama bantarjati. sya pun tinggal di bogor namun selalu singgah di buyut bangin sukawana buyut dales buyut kadong biyawak dan buyut arsikum/arsitem sumber jatitujuh. semoga kita bisa jetemu saat ziarah.
Delete#buyut sidum/Rd Kidang Pananjung putra buyut Pangeran Maulana Syarif Arifin bin Png. Walangsungsang
Deletemohon informasi nasab buyut mes winong pangkalanpari nasab ke atasnya kemana,kami tahu dari cerita keluarga beliau pindah ke winong setelah tragedy perang kedongdong ,sebagaimana kibuyut arsitem menetap di sumber,mhon infonya。wassalam
ReplyDeletehapura kng gagak mayak... menurut pitutur orang tua winong dan sekitarnya masih keturunan pangeran pagertoya. beliau ini putra sulung buyut pangeran manggana jati /buyut terusmi bin syarif hidayatullah.
Deletemohon maaf kang, antara penjelasan dan pohon sislsilaah yang d posting kenapa berbenturan
ReplyDeleteIya, Cerita masalalu senantiasa menyisakan kontroversi dan perbedaan.
ReplyDeleteAda kurang lebih sekitar 12 Cabang Atau Fan Ilmu yang Harus kita kuasai untuk mendukung Obyektifitas sebuah Sejarah Masalalu, Karena sudah menjadi Hal yang lumrah kalau cerita masalalu Para Buyut kita itu di 'susupi' Dongeng-dongeng Lisan yang terkadang merusak Sejarah itu sendiri.
Ketika cerita atau Kisah Masalalu dari para buyut kita itu di Uji dengan menggunakan 12 fan Ilmu itu, ternyata hasilnya memang Awut-awutan.
Hampura..
Melestarikan budaya dengan tanpa mengotorinya dengan dongeng diluar logika, supados teu agul ku payung butut.
Silsilah sama cerita nyaa kok beda jauh..saya dr sumber anak cucu kibagus arsitem/buyut arsitem ..salam kenal
ReplyDeleteSalam kenal Kang.
DeleteKang, Buyut Arsitem punya anak turunan yg menetap di Indramayu (Penyindangan Kulon, Blok Pecuk/Bontot), bisa ceritakan silsilah yg sampai di Indramayu blok bonjot ndak Kang?
ijin Kng Hari... sy senang leluhur sy jadi diskusi kajian perjuangan. sekarang sudah waktunya membuka sejarah gedong peteng. yg dari dulunya leluhur kita sengaja menyimpangkan sejarah utk menyelamatkan keturunannya. bagi kami yg langsung putra warisnya dibekali apa2 yg disimpangkan utk strategi perang dan apa2 yg sebenarnya sesuai kenyataanya. buyut walangsungsang ingin ada waris istana caruban nagari dari garis darah beliau. setelah gagal menikahkan buyut pakungwati dg buyut gunung jati karena tdk menghasilkan putra. buyut walangsungsang menikahkan putrinya dari istri lain yaitu ratu raras kanda. buyut walangsungsang ganti nama ki gedeng jati dan putrinya menjadi rara jati. pernikahan ini melahirkan pangeran manggana jati/buyut terusmi. dan gagal memperoleh waris tahta di era pamgeran pasarean/p muh. arifin. buyut walangsungsang juga ingin mebangun negeri baru bernama panca tengah. melalui putranya pangeran maulana syarif arifin/buyut sambeng memulai karya dari ligung dan logistiknya di bantu buyut gunungjati yg pedatinya masih ada di desa kerangkeng. pernah diceritakan saat membawa logistik utk tebang hutan kejebak lumpur dan di bantu oleh pangeran surataka/ki taka kejiwan. diceritakan juga wiralodra diarahkan ki sidum/pangeran kidang panajung ke hulu cimanuk karena daerah bantarjati akan jadi negara baru. dari buyut pangeran maulana ini memiliki putra yg banyak.1 pangeran tambak baya/ki waridah 2 pangeran kidang pananjung 3 Scayudha/Arsitem 4 Surantaka/ki taka 5 scadilaga/danasari sumber lor. Buyut Arsitem sumber lor itu putra buyut arsitem pake nama bapaknya agar mengelabuhi belanda. nama aslinya raden arimba/arsikum/arsitem beliaulah penulus strategi perang kedongdong mujahidin pro alulbait/mujarobat. Buyut surataka mengabdi di keraton kasepuhan buyut arsikum di keraton kanoman dan di berinama pangeran sukmajayadiningrat. beberapa penutur buyut arsitem keturunan kasepuhan padahal bukan. buyut arsitem lah yg membunuh jendral belanda di palimanan karena rama nya buyut maulana syarif atifin di ancam mati dan lari ke ligung/lindungane wong agung. inilah pemicu perang kedongdong. kalo menang perang maka yg jadi rajanya adalah pangeran tambak baya.senopati saat itu buyut arsitem sedang buyut sidum fokus di pertanian dan buka lahan baru. era pangeran atas angin/buyut sentayem/ki selapah/kaduagung yg jadi panglimanya raden soleh melarikan ke bogor ikut membantu perang di batavia bang pitung dan raden suban atau sinar paseban senen jkt itu jejak perjuangan raden soleh. era bagus serangin kalo menang perang rajanya pangeran bagus bangin.era pangeran antakesuma/buyut sidong/buyut dales/syarif abdurahman yg jadi panglimanya buyut sena/senapati. era buyut kadong/pangeran suryajayadiningrat/Ki Yahya senapatinya sdh tdk terlihat lagi. kami keturunanya memahami apa yg orangtua kami ajarkan antara strategi gedong peteng dg kenyataanya. sampai saat ini putra waris raja tetap disembunyikan. yg tampil harus putra kedua yg jadi senopati.
ReplyDeleteAssalamualaikum... Sedulur semuanya nyuwun pangapurane kalo boleh usul sebaiknya kita sebagai keturunan perlu adakan silaturrahmi pertemuan untuk membahas silsilah dan sejarah Perjuangan Leluhur kita untuk meluruskan, bila perlu kita susun dan buat buku sejarah dan silsilah, dan menjalin tali persaudaraan kita semua, selain itu anak cucu kita supaya tahu sejarah silsilah dan kenal tahu sedulur-sedulurnya
ReplyDeleteSaya Ahmad Yani bin H. Sargan Desa Tugu Kec. Lelea indramayu
DeleteSalam kenal saya Abdul restu Singgih dari desa Telagasari kec. Lelea kab Indramayu
DeleteGimana usul saya Karuhun Padjadjaran? Dan kang hari?
ReplyDeleteKarena saya juga salah satu keturunan dari Ki Bagus Arimba/Arsitem/ Pangeran Sukmajayadiningrat Sumber Jatitujuh dan ki Bagus Zenal Wangsanata
ReplyDeleteDan ini alamat email saya : ahmadyani1169@gmail.com
ReplyDeleteDITUNGGU kabarnya semua matur kesuwun 🙏🙏
ReplyDeleteAssalammu allaikum... Mf... Punten... Saya mau tanya... Karna saya kurang pengetahuan tentang sejarah leluhur saya... Kalau silsilah dari bagus srukun... Datu bagus karib... Datu bagus cipluk.. Bagus nur jati dan nyi buyut bagus jatem... Ke atasnya kemana y... Katanya masih keturunanya ki buyut bagus Arsitem sumber... Mohon penjelasaannya... Ini adalah buyut kami dari desa Tempel yang membuka hutan pilang jadi padukuhan di bantaran x cilengrah sungai cibuaya.
ReplyDeleteAss..kang Sasmita di karawang ada makam kyai ki bagus daka/kiyai tubagus daka menurut kabar bliu putra ki bagus serit...mana terang mohon sdikit info nasab ki bagus serit....nuhun
ReplyDeleteAss..kang Sasmita di karawang ada makam kyai ki bagus daka/kiyai tubagus daka menurut kabar bliu putra ki bagus serit...mana terang mohon sdikit info nasab ki bagus serit....nuhun
ReplyDeleteAss..kang Sasmita di karawang ada makam kyai ki bagus daka/kiyai tubagus daka menurut kabar bliu putra ki bagus serit...mana terang mohon sdikit info nasab ki bagus serit....nuhun
ReplyDeleteIni mo konfirmasi saja, keturunan ki bagus rangin entah dari istri yng mana. Anak keturunan versi pasir ipis kertajati. Kibagus rangin punya anak buyut sakiman,suradipa dan wiradipa. Yng kedua terahir katanya bentuknya harimau. Buyut sakiman punya anak 4, buyut seren atau pangeran karamat jaya ujungjaya,buyut arwana pasiripis dan 2 buyut di indramayu. Mohon infonya.
ReplyDeleteKemarin saya kemakam keramat buyut sakiman buyut sakiman di silsilah tertera punya anak lima, buyut Ardam manggungab,buyut karimpen bajurang, buyut darsem pecuk, buyut seren, buyut Arwan pasiripis.. mohon penjelasan informasi silsilah yang validnya
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAssalamualaikum,,, ngaos tur dilenyepan katangena agan @karuhun pajajaran seeur refrensina tur penjelasana kahartos,,,, pribados sanget hoyong uninga silsillah pangeran atas angin kaluhur oge balaputra bagus bangin , manawi aya rurundayan anu kagungan nami sumapraja nu rundayana di daerah conggeang sumedang
ReplyDelete, tabe pun haturnuhun
Klo Natadipraja katanya putra kiarsitem bener gk
ReplyDeleteKlo Natadipraja katanya putra kiarsitem bener gk
ReplyDeleteSyekh natadipraja bin Kibagus Ariamba/p.sukmajayadiningrat(kiarsitem/kiarsikum)bin kibagus demang secayuda(sandar) bin kibagus sidum/kiageng sada(ligung majalengka) bin kibagus warida/p. Tambak baya(cisambeng) bin MBAh buyut sambeng/kigeden pasir(cisambeng) bin panembahan paseh 2. bin panembahan paseh 1. bin p.maulana Syarif arifin bin p. walang sungsang/mbah kuwu sangkan cakra buana Cirebon bin Sri baduga maha Raja Prabu siliwangi.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deletesampurasun , kang manawi dina rundayan ki bagus BAngin kagungan putra SUMAPRAJA, sareng ari ramana bagus BAngin kagungan nami SADURI haturnuhun
DeleteSilsilah ini rancu,mbah kuwu/pangeran Walangsungsang punya anak laki2 cuma 1,yaitu pangeran arya cirebon girang,syarif arifin itu putra sunan gunung jati..
DeleteDan dari mbah kuwu ke buyut arsitem itu setidaknya 10 generasi
Assalamu'alaikum maaf mau tanya sial silsilah keturunan saya keturunan dari buyut saambeng eyang buyut Syaikh maulMau Arifin, buyut pasir beling (pasiripis) eyang Zaenal Abidin, buyut Cilandak eyang buyut masli bisa dijelaskan ssilsisi tersebut apakah masih sangkut pautnya dengan eyang bangin
ReplyDeleteAssalamualaikuam.. mohon maaf para sedulur, apa ada yg tahu tentang Kiai Asro Rejiang Losarang Indramayu ? ada yg mengatakan bahwa beliau keturunan Ki Arsitem. Maturnuhun
ReplyDeleteAssallamu'allaikum
ReplyDeletesalam kenal sedulur saya muhammad agung subakti dari desa kadurama ciawi gebang kab kuningan.
sekali lagi salam hangat sedulur sedulur🙏
Assalamualaikum kang mohon penjelasan silsilah buyut sakiman pasiripis. Apa ada anaknya yang di bajurang/babajurang yaitu buyut karimpen. Mohon penjelasan sisilahnya.. saya munadi dari cikedunglor cikedung
ReplyDeleteAssalamualaikum kang saya dari Lelea, apa masih ada kaitanya sesepuh Lelea dengan Ki Kuwu arsitem, kenapa demikian karena Lelea merupakan pendukung pergerakan ki bagus rangin, terimakasih...kang.
ReplyDeleteAsalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Sampurasun kang mohon apabila ada yg mengetahui silsilah keturunan dari kibagus sidong / syarif abdurrohman mohon dicerahkan. Karena di kampung kami tepatnya blok. Lebu kel. Sunyaragi kota. Cirebon terdapat situs makam kramat yg dijuluki Kigede lebu dan terakhir mendapat keterangan beliau bernama Raden.Syarif Abdurrahman bin Pangeran sabrang larangan. Matur kesuwun. Wasalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Sampurasun
ReplyDeleteAdmin kurang teliti baca teks silsilah dari raden kholil, Pangeran jaya negara/Sayikh idrus itu adik dari surya negara.
ReplyDeleteAsslmualaikum wr wb
ReplyDeletePunten nu ngadamel ieu saha nya...
Pami tiasa hub abdi..