Sunday, October 9, 2016

Manajemen Perjalanan di Alam Bebas

Manajemen Perjalanan di Alam Bebas
 
Dorongan untuk melakukan petualangan di alam bebas menyebabkan para penggiatnya melakukan berbagai kegiatan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran pantai, pengarungan sungai berarus deras, dll. Perjalanan tsb dilakukan dengan berbagai tujuan mulai dari eksplorasi, survey maupun hanya untuk berjalan-jalan.
Banyak orang berpikir, “untuk apa plan? kita lihat sajalah dilapangan? kondisional aja lah? bla..bla..bla lah?“ dan banyak lagi pemikiran2 yang “ menggampangkan “ sebuah perjalanan ataupun pendakian.  Manajemen Perjalanan sangat-sangat lah penting untuk para penggiat alam bebas yang selalu berada tidak jauh dari bahaya, bahaya nyasar, kedinginan, kelaparan sampai bahaya kematian.
 Ketika kita akan pergi ke sekolah atau ke kantor, dari rumah kita sudah mempunyai plan, sebuah manajemen perjalanan kecil telah kita buat untuk perjalanan kita agar sampai dengan aman dan cepat ke sekolah atau ke kantor. Jika kita selalu berpikiran seperti diatas, besar kemungkinan kita akan terlambat sampai ke sekolah atau kantor. Begitu juga dengan pendakian, Manajemen Perjalanan sangat diperlukan apalagi gunung yang akan didaki baru pertama kalinya bahkan untuk gunung yang sudah sering pun sangat diperlukan karena gunung memiliki iklim sendiri dan tidak mudah ditebak. Ditambahlagi saat ini cuaca dan musim yang tidak menentu. Jika tujuannya adalah gunung baru yang akan didaki cari info sebanyak-banyaknya kepada orang yang pernah kesana, semakin banyak informasi yang didapat, maka semakin mudah kita menyusun manajemen perjalanan, dan perjalananpun semakin nyaman dengan berpatokan pada manajemen yang telah dibuat.

I.       Pedoman Perjalanan Alam Bebas.
Untuk merencanakan suatu perjalanan ke alam bebas harus ada persiapan dan penyusunan secara matang. Ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang kepanjangannya adalah Where, Who,Why, When dan How. Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut :
1.      Where (Dimana)
Untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan. (Misalnya : Gunung Semeru - Malang.)
2.      Who (Siapa)
Apakah anda akan melakukan kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok. (Misalny : Satu kelompok 30 personil, terdiri dari 4 orang anggota penuh *panitia dan 26 orang peserta)
3.      Why (Mengapa)
Ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam - macam. (Misalnya : Pendakian Backpacker)
4.      When (Kapan)
Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut dan berapa lama. (Misalnya : 28 Agustus 2014 sampai dengan 31 Agustus 2014)

Dari pertanyaan - pertanyaan 4 W, maka didapat suatu gambaran sebagai berikut : (Pada tanggal 15-20 Agustus 2017 akan diadakan pendakian backpacker, yang akan dilaksanakan oleh 4 panitia dan diikuti 26 orang peserta. Tempat yangdigunakan untuk pendakian bckpacker tersebut yaitu di gunung semeru malang.

Untuk How (Bagaimana)
Merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana kondisi lokasi.
2.      Bagaimana cuaca disana.
3.      Bagaimana perizinannya.
4.      Bagaimana mendapatkan air.
5.      Bagaimana pengaturan tugas panitia.
6.      Bagaimana acara akan berlangsung.
7.      Bagaimana materi yang disampaikan.
8.      dan masih banyak “bagaimana ?” lagi(silahkan anda mengembangkannya lagi)

Dari jawaban dari pertanyaan - pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
1.      Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.
1.      2.Pengurusan perizinan.
2.      Pembagian tugas panitia.
3.      Persiapan kebutuhan acara.
4.      Kebutuhan peralatan dan perlengkapan.
5.      dan lain sebagainya.

Keberhasilan suatu kegiatan di alam bebasa juga ditentukan oleh perencanaan dan perbekalan yang tepat. Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,diantaranya adalah :
1.      Mengenal jenis medan yang akan dihadapi (hutan, rawa, tebing, dll)
2.      Menentukan tujuan perjalanan(penjelajahan, latihan, penelitian, SAR, dll)
3.      Mengetahui lamanya perjalanan(misalnya 3 hari, seminggu, sebulan, dsb)
4.      Mengetahui keterbatasan kemampuan fisiku ntuk membawa beban
5.      Memperhatikan hal-hal khusus (misalnya: obat-obatan tertentu)

Setelah mengetahui hal - hal tersebut,maka kita dapat menyiapkan perlengkapan dan perbekalan yang sesuai danselengkap mungkin, tetapi beratnya tidak melebihi sepertiga berat badan(sekitar 15-20 kg), walaupun ada yang mempunyai kemampuan mengangkat bebansampai 30 kg.

Dari kegiatan penjelajahan, ada beberapa jenis perjalanan yang disesuaikan dengan medannya, yaitu :
1.      1.Perjalanan pendakian gunung.
2.      Perjalanan menempuh rimba.
3.      Perjalanan penyusuran sungai, pantaidan rawa.
4.      Perjalanan penelusuran gua.
5.      Perjalanan pelayaran.

Untuk perjalanan ilmiah dan kemanusiaan, bisa pula dikelompokkan berdasarkan jenis medan yang dihadapi.Dari setiap kegiatan tersebut, kita dapat mengelompokkan perlengkapannyasebagai berikut :
1.      Perlengkapan dasar, meliputi :
·         Perlengkapan dalam perjalanan / pergerakkan.
·         Perlengkapan untuk istirahat.
·         Perlengkapan makan dan minum.
·         Perlengkapan mandi.
·         Perlengkapan pribadi

2.      Perlengkapan khusus, disesuaikan dengan perjalananan, misalnya :
·         Perlengkapan penelitian (kamera, buku, dll)
·         Perlengkapan penyusuran sungai (perahu, dayung, pelampung,dll)
·         Perlengkapan pendakian tebing batu (carabineer, tali, chock,dll)
·         Perlengkapan penelusuran gua (helm, headlamp/senter, harness,sepatu karet, dll)

3.      Perlengkapan tambahan Perlengkapanini dapat dibawa atau tergantung evaluasi yang dilakukan (misalnya : semir,kelambu, gaiter, dll)

Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan sesuai dengan rencana kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan :
  1. Tujuan, Merumuskan suatu tujuan haruslah berdasarkan realita, tidak boleh terlalu ambisius. Tujuan haruslah disesuaikan dana yang telah tersedia, kemampuan anggota, dan waktu. Setiap anggota harus mengetahui dengan jelas tujuan perjalanannya, hal ini untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi.
  2. Waktu, Apakah waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua anggota ? perencanaan perjalanan alam bebas harus pula memperhitungkan kalender kuliah atau pekerjaan anggota anggotanya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah musim pada saat pelaksanaan perjalanan alam bebas tsb.
  3. Peserta Jumlah anggota yang ikut haruslah ditetapkan dengan beberapa pertimbangan, berapa orang yang dapat dilibatkan dengan fasilitas transportasi yang ada ? berapa orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan berdasarkan keahlian, pengalaman dan minat peserta bekerjasama eegentk sesuai dengan ae iitanuyan’ iklnpdnlak k untuk menentukan itu semua maka seleksi haruslah dilakukan. Tentukan koordinator perjalanan (leader), bidang-bidang koordinasi, subkoordinasi, seperti bidang dana, publikasi dan dokumentasi, perlengkapan akomodasi, logistik, medis dll. Koordinator perjalanan haruslah dipilih dari orang-orang yang berwibawa dan punya pengalaman sebagai pemimpin. Dia tidak harus seorang pendaki yang hebat, tetapi yang lebih penting lagi adalah yang mampu mengkoordinasi pendakian tsb.
  4. Anggaran Keuangan, Dalam menyusun keuangan, beberapa hal harus diperhitungkan, antara lain kemungkinan situasi ekonomi negara kita, seperti inflasi, perubahan kurs mata uang asing. Sebagai contoh ekspedisi Indonesia ke Himalaya beberapa tahun yang lalu tidak jadi berangkat hanya beberapa hari sebelum pemberangkatan karena terjadi inflasi. Kemungkinan lain adalah tidak tercapainya dana yang dibutuhkan. Alokasi dana atau perjalanan harus tepat dan masuk akal. Buatlah anggaran yang terperinci untuk setiap bidang. Pengeluaran dan pemasukan uang hanya berhak dilakukan oleh satu orang, mis bendahara atau pemimpin perjalanan.
  5. Perijinan, Setiap daerah atau negara mempunyai peraturan perijinan yang berbeda. Izin ini tergantung juga pada sifat ekspedisi yang akan dilakukan :untuk penelitian, wisata, pembuatan film, atau petualangan. Demikian pula apabila perjalanan itu gabungan dengan pihak luar negeri,bagaimana prosedurnya haruslah diperhitungkan.
  6. Pembukuan Perjalanan, Pembukuan sebaiknya dilakukan secepatnya, kalau perjalanan itu dilakukan pada masa liburan mis, pembukuan harus dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum kehabisan tiket. Kalau suatu lembaga memastikan akan memberikan bantuan transportasi tentulah kita tidak akan kesulitan , tinggal menentukan tanggal keberangkatan yang pasti.
  7. Sponsor dan Publikasi, Adakalanya pencantuman seorang penasehat atau pelindung dalam organisasi perjalanan dilakukan dengan pertimbangan diplomatis, yaitu untuk mendukung organisasi itu dalam usaha untuk mencari kemudahan fasilitas atau lainnya.Publikasi di media massa seringkali penting dan berkaitan erat dengan usaha pengumpulan dana. Seorang yang bertanggung jawab atas publikasi perlu ditunjuk. Dia harus pandai berhubungan dengan pihak luar dan menarik minat pers untuk menyiarkan ekspedisi ini baik di koran, majalah, radio maupun televisi. Siaran pers harus disiapkan secara menarik lengkap dengan foto atau gambar.
  8. Penelitian dan Perencanaan Perjalanan, Perencanaan terperinci harus dilakukan oleh setiap bidang. Kalau memang memungkinkan ada baiknya mengirimkan satu kelompok pendahulu untuk dilakukan survey lokasi, yang bertugas mencari informasi tentang lokasi. Tinggi gunung, tumbuh-tumbuhan yang ada, arus sungai, temperatur, adat istiadat penduduk setempat, semua informasi tsb haruslah diketahui. Team survey harus juga mencari informasi tentang camp induk yang akan didirikan dan untuk melapor pada pejabat setempat, tidak lupa menghubungi puskesmas atau dokter setempat (untuk bekerja sama apabila ada kecelakaan dalam perjalanan). Bila survey tidak bisa dilaksanakan pencarian informasi bila dilakukan dengan bertanya kepada orang yang sudah pernah berekspedisi ke sana, membaca buku atau mempelajari peta. Dengan terkumpulnya seluruh informasi kita dapat merencanakan perjalanan sematang mungkin. Lakukanlah pengecekan dan konfirmasi seluruh informasi apa yang telah masuk. Checklist perlengkapan disesuaikan dengan kondisi lokasi, buatlah daftar peralatan yang harus dibawa oleh individu atau kelompok. Pastikan tiap anggota membawa P3K dan obat-obatan pribadi.
  9. Perencanaan di Lapangan, Kegiatan di lapangan harus sudah jauh-jauh hari disiapkan. Dirumuskan secara terperinci dalam schedule. Susunlah rencana itu dalam suatu jadwal khusus hari per hari. Tetapkanlah waktu yang diperlukan untuk mencapai target/ tujuan perjalanan, serta strategi yang akan digunakan dan rute yang akan ditempuh, serta tempat menginap/ bivoak.
  10. Briefing, Seluruh anggota perjalanan akhirnya dikumpulkan untuk menerima briefing. Pada kesempatan ini, pimpinan perjalanan menjelaskan segala sesuatu yang berkenaan dengan perjalanan antara lain : tujuan, lokasi, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, metode dan strategi di lapangan dsb, kalau perlu dalam kesempatan ini diadakan pula ceramah oleh para ahli untuk menjelaskan tentang lokasi dari segi geologi atau antropologi. Kesempatan ini juga dapat dilaksanakan untuk mengenal dan mengadakan latihan pemakaian peralatan baru.
  11. Check Kesehatan Pastikan semua anggota telah melakukan check kesehatan. Usahakan mendapat vaksinasi untuk mencegah demam, tuberculoses, serta anti tetanus.
  12. Pelaksanaan di Lapangan, Dalam tahap ini pemimpin perjalanan langsung menangani pelaksanaan perjalanan. Pimpinan harus pandai menekankan kepada anggota-anggotanya bahwa keberhasilan suatu perjalanan ditentukan oleh kemampuan setiap anggota untuk belajar tinggal dan bekerjasama sebagai suatu kelompok yang utuh, pada setiap kesempatan lakukanlah pertemuan untuk mengadakan evaluasi dan diskusi mengenai masalah-masalah yang dihadapi. Berilah kesempatan setiap bidang untuk melaporkan setiap kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan, sehingga setiap anggota akan dapat mengetahuinya.
  13. Setelah Perjalanan (Evaluasi), Tahap ini adalah anti klimaks, sehingga kegiatannya seringkali terulur-ulur, bahkan tak jarang dilupakan. Baiknya membuat laporan perjalanan. Kalau memungkinkan kirimkanlah ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran perjalanan. kembali ke atas.

II.       PERLENGKAPAN dan PERBEKALAN
Keberhasilan suatu perjalanan di alam bebas ditentukan juga oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
  1. Menentukan tujuan perjalanan. Misal : sekedar jalan jalan, latihan, penelitian.
  2. Mengetahui informasi dan data tentang jenis medan yang akan di hadapi. Misal : salju ,tebing dll.
  3. Mengetahui lama perjalanan.
  4. Keterbatasan kemampuan membawa.
  5. Memperhatikan hal-hal khusus, misalnya : obat-obatan tertentu. Setelah mengetahui hal-hal tsb, maka kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya. Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boleh melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15 – 20 kg).
Perlengkapan perjalanan alam bebas dapat dikelompokan sbb :
  1. Perlengkapan dasar, meliputi : Perlengkapan untuk pergerakan. Perlengkapan untuk memasak, makan, minum. Perlengkapan untuk MCK Perlengkapan pribadi.
  2. Perlengkapan khusus, yang disesuaikan dengan perjalanan : Perlengkapan penelitian, (kamera, buku, alat tulis) Perlengkapan pendakian tebing (kernmantel, karabiner)
  3. Perlengkapan tambahan Perlengkapan ini dapat dibawa atau tidak, mis : semir, syal kembali ke atas Sebaiknya perlengkapan disusun terlebih dahulu pada sebuah check list, perlengkapan dikelompokan kemudian di teliti kembali apa yang perlu dibawa atau tidak. Pisahkan antara perlengkapan kelompok dan individu, serta diskripsikan siapa saja yang membawa perbekalan.Apakah semua perlengkapan dan perbekalan kita bawa sejak awal ataukah diperoleh dalam perjalanan.

III.    PERENCANAAN PERBEKALAN
Yang perlu diperhatikan :
  • Lamanya perjalanan yang akan dilakukan.
  • Aktivitas yang akan dilakukan.
  • Keadaan medan yang akan dihadapi

Sehubungan dengan hal di atas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan:
  • Cukup mengandung kalori,
  • Mempunyai komposisi gizi,
  • Serta tidak asing di lidah,
  • Terlindung dari kerusakan, tahan lama, mudah dan sederhana dalam penangannya Sebaiknya makanan yang siap pakai.

IV.    PACKING

Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.

Dalam penyusunan, yang menjadi dasar adalah keseimbangan beban, bagaimana kita menumpukan berat beban pada tubuh sedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara efisien. Dalam batas-batas tertentu, rangka yang dimiliki oleh ransel banyak memberikan kenyamanan. Rangka ini membuat posisi tubuh lebih menyenangkan saat menggendong beban. Namun bagaimanapun desain ransel yang dimiliki akan sedikit artinya apabila anda tidak mampu menyusun barang-barang anda dengan baik.

·         Kelompokkan barang barang sesuai dengan jenis jenisnya.
·         Masukkan dalam kantong plastik.
·         Letakkan barang barang yang ringan dan jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur) pada yang paling dalam.
·         Barang barang yang sering digunakandan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil.
·         Tempatkan barang barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung.
·         Buat Checklist barang barang tersebut.

Mengingat pentingnya penyusunan perlengkapan dalam suatu perjalanan, maka sebelum memulai kegiatan, sebaiknyadibuatkan check-list terlebih dahulu. Perlengkapan dikelompokkan menurut jenisnya, lalu periksa lagi mana yang perlu dibawa dan tidak. Apabila perjalanan kita lakukan dengan berkelompok, maka check-list nya untuk perlengkapan regu dan pribadi. Dalam perjalanan besar dan memerlukan waktu yang lama, kita perlu menentukan perlengkapan dan perbekalan mana saja yang dibawa dari rumah atau titik keberangkatan, dan perlengkapan atau perbekalan mana saja yang bisa dibeli di lokasi terdekat dengan tujuan perjalanan kita. Yang tidakkalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.

Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
a.       Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kitaharus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan bebanterberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. Ingat: Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.
b.      Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salahsatu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapijalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan darisebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.

Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
a.       .Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudahp engorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
b.      Maksimalkan tempat yang ada,misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dantelur.
c.       Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: raincoat/jas hujan pada kantong samping carrier.
d.      Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier, karena barang diluar carrier akan mengganggu perjalanan anda akibat tersangkut - sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking dalam carrier.

Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi kekemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.

Memilih dan Menempatkan Barang.
Dalam memilih barang yang akan dibawapergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalu cari alat/perlengkapan yangberfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat bebanyang harus anda bawa, contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring,bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisadilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.

Matras :
Sebisa mungkin matrasdisimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, ataujika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senangmengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah beradadi jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras seringnyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakanmatrasnya sudah kotor.

Kantung Plastik :
Selalu siapkankantung plastik didalam carreir anda, karena akan berguna sekali nanti misalnyauntuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya.Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang didalamcarrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan itemlainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian,makanan dsb.

Menyimpan Pakaian :
Jika andameragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkuspakaian anda didalam kantung plastik (dry-zax), gunanya agar pakaian tidakbasah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiridan tidak
dicampur dengan pakaian bersih.

Menyimpan Makanan :
Padagunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus denganplastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril, karenamonyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tendauntuk mencari makanan.

Menyimpan Korek Api Batangan :
Simpan korek api batangan anda didalam bekastempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.

Packing Barang / Menyusun Barang Di Carrier :
Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agarpada saat carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan dipinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.

Perlengkapan Pribadi Alam Bebas.
Outdoor activity atau kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan memerlukan perhitungan yang cermat. Jika salah maka bukan mustahil musibah akan mengancam setiap saat. Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa salah satu kegiatan alam bebas yaitu rock climbing (panjat tebing) merupakan jenis olah raga yang resiko kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah olah raga balap mobil formula-1. Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila safety-procedure tidak menjadi perhatian yang serius, tetapi apabila safety-procedure diperhatikan dan sering berlatih, maka resiko tersebut dapat ditekan sampai titik paling aman.

Perjalanan alam bebas pasti akanbersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang tidak bersahabat,baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu dipersiapkan perlengkapan yang memadai. Salah satu “perisai diri” ketikamelakukan aktivitas alam bebas adalah perlengkapan diri pribadi. Berikut digambarkan beberapa perlengkapan pribadi standard.

a. Tutup kepala / topi.
Untuk melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlu penutup kepala. Dalam keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang baik adalah yang juga dapat melindungi kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihan terbaik adalah topi rimba atau topi yang punya pelindung keliling. Topi pet atau topi softball tidak direkomendasikan. Pada cuaca dingin malam hari atau didaerah tinggi, maka penutup kepala yang baik adalah yang dapat memberikan rasa hangat. Pilihannya adalah balaklava atau biasa disebut kupluk.

b. Syal - slayer.
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapi sebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untuk menghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringan air ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaan darurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat. Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mencolok dan terbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.

c. Baju.
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpa ini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yang dapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilon karena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikian biasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun. Pilihan warna untuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolok agar bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudah diidentifikasi dan dikenali. Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernah melupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangat banyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah baju salin 2 atau 3 buah.

d. Celana.
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dan dapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikan karena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kain dengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robek memanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baik bila menggunakan bahan dari parasut tipis. Selain celana panjang, jangan lupa bahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.

e. Jaket
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakan untuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.Jaket yang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam biasanya berbahan penghangat dan menyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologi tekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saat mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkan keringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (waterproff) sayangnya bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari bulu angsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es).

f. Slepping bag.
Istirahat adalah kebutuhan pegiat alam bebas setelah aktivitas yang melelahkan seharian. Tempat istirahat yang ideal adalah dengan menggunakan slepping bag [kantong tidur]. Slepping bag yang baik juga biasanya terbuat dari dua sisi, yaitu yang dingin, licin dan tahan air satu sisi, dan yang hangat dan tebal disisi lain. Penggunaannya sesuai dengan cuaca saat istirahat.

g. Sepatu.
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segalaarah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yang dapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali.Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kakidengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengi dengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bila suatu saat basah.

h. Carrier.
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi jugatidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yangdibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantongdibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yanggemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangatfatal.

i. Alat masak, makan dan mandi.
Perlengkapan sangat penting lainnya adalah alat masak, makandan mandi. Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untuk menghemat aktu dan bahan masalak. Gunakan alat dari alumunium karena cepatpanas, untuk ini nesting menjadi pilihan yang sangat baik, disamping diaringkas dan serba guna. Juga perlu dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll) dan pastikan bahan bakar untuk memasak / membuat apiseperti lilin, spirtus, parafin, dll.Jangan lupa juga siapkan phiples minumsebagai bekal perjalanan [saat ini banyak tersedia model dan jenisphipless].Perlengkapan mandi juga sangat penting karena tidak jarang perjalanandilakukan berhari-hari dengan tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi seperti sabun yang berkemasan tube agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan disembarang tempat.

j. Obat - obatan dan Survival Kits.
Perlengkapan pribadi lainnya yang sangat penting adalahobat-obatan, apalagi kalau pegiat mempunyai penyakit khusus tertentu sepertiasma. Disamping obat-obatan juga setidaknya mempunyai kelengkapan survivalkits


Perlengkapan Jalan (untuk medan gunung hutan)

1. Sepatu
  • Mempunyai kegunaan sesuai dengan kebutuhan perjalanan.
  • Sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki
  • Harus kuat untuk pemakaian yang berat
Untuk medan gunung hutan diperlukan sepatu :
  • Melindungi telapak kaki sampai mata kaki
  • Kulit tebal, tidak mudah sobek
  • Lunak bagian dalam, masih memberikan ruang bagi gerak kaki
  • Keras bagian depannya, untuk melindungi jari kaki (tidak dianjurkan memakai sepatu pekerja tambang, yang bagian depan sepatu sangat keras karena dilapisi dengan besi, selain berat juga akan merusak jari kaki jika ada perubahan suhu)
  • Bentuk sol bawahnya harus dapat menggigit tanah ke segala arah dan cukup kuat.
  • Ada lubang ventilasi, yang bersekat halus sehingga air dan udara lewat untuk pernafasan kulit telapak kaki.
2. Kaus Kaki
Yang perlu diperhatikan : menyerap keringat. Gunanya :
  • Melindungi kulit kaki dari pergesekan dengan kulit sepatu.
  • Menjaga agar kulit kita tetap dapat bernafas.
  • Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah yang dingin.
3. Celana Jalan
Yang perlu diperhatikan :
  • Kuat, lembut
  • Ringan
  • Tidak mengganggu gerakan kaki, jahitannya cukup longgar
  • Praktis
  • Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
  • Mudah kering, bila basah tidak menambah berat
    Bahan celana yang terbuat dari katun cukup baik, tidak terlalu tebal, tahan duri, mudah kering.
4. Baju Jalan
Yang perlu diperhatikan :
  • Melindungi tubuh dari kondisi seikitar
  • Kuat
  • Ringan
  • Tidak mengganggu pergerakan
  • Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
  • Praktis
  • Mudah kering
5. Topi Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
  • Melindungi kepala dari kemungkinan akibat duri
  • Melindungi kepala dari hujan, terutama kepala bagian belakang.
  • Harus kuat dan tidak mudah robek, untuk medan gunung hutan dianjurkan memakai topi rimba atau semacam topi Jepang.
6. Sarung Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
  • Sebaiknya terbuat dari kulit
  • Bentuknya sesuai dengan tangan kita
  • Tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan.
7. Ikat Pinggang
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tetapi teguh. Selain menjaga agar celana tidak kendur, juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.
8. Ransel / Carrier
  • Ringan, Sejauh mungkin tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan, terbuat dari bahan yang water proof.
  • Kuat, harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah robek, jahitannya tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
  • Nyaman dipakai, dianjurkan agar memakai ransel yang mempunyai rangka, agar berat beban merata dan seimbang. Selain itu juga membuat kenyamanan karena adanya ventilasi antara tubuh/punggung dengan ransel.
  • Praktis, kantung-kantung tambahan serta pembagian ruangan akan memudahkan untuk mengambil barang-barang tertentu.
9. Peralatan navigasi
– Kompas, peta, penggaris segitiga, busur derajat, pensil, dll.

10. Lampu Senter
  • Dengan bola lampu dan baterai cadangan
11. Peluit
12. Pisau
  • Pisau saku serbaguna (multi blade) seperti Victorinox
  • Pisau pinggang
  • Golok tebas
B. Peralatan Tidur
  • Satu set pakaian tidur
  • Kaus kaki untuk tidur
  • Sleeping bag
  • Matras
  • Tenda/ponco/flysheet untuk bivak

C. Perlengkapan Masak dan Makan
  • Alat-alat makan
  • Alat pembuat api (lilin, spirtus, dll)
  • Kantung air / tempat air

Perencanaan Perbekalan
Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
  1. Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
  2. Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
  3. Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
4.      Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perjalanan:
a.       Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
b.      Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
c.       Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
d.      Ringan, mudah didapat
e.       Murah
Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat diatas, kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah berikut :
  1. Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan.
  2. Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein, lemak, hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap dimakan).
  3. Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.

Catatan :
Kandungan kalori :                    hidrat arang        4 kal/gr
                                                lemak                  9 kal/gr
                                                protein                4 kal/gr

Kalori paling cepat didapat dari :
1. Hidrat arang
2. lemak
3. protein

Kebutuhan kalori per 100 pounds berat badan (sekitar 45 kg)
1    Metabolisme basal                    1100 kalori
2    Aktifitas tubuh :                        
    Jalan Kaki         2 mil/jam            45 kal/jam
                             3 mil/jam            90 kal/jam
                             4 mil/jam            160 kal/jam
    Memotong kayu/tebas                                            260 kal/jam
    Makan                                                                     20 kal/jam
    Duduk (diam)                                                           20 kal/jam
    Bongkar pasang ransel, buat camp                            50 kal/jam
    Menggigil                                                               220 kal/jam
3   Aktifitas dinamis khusus                                      = 6 – 8 % dari 1 dan 2
4   Total kalori yang dibutuhkan                                = 1 + 2 + 3


Jenis Bahan Makanan dan Macam Makanan
Sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram
Beras giling                         360 kal                     Nasi                                    178 kal
Havermout                          390 kal                    Kentang                                90 kal
Singkong                            140 kal                     Macaroni                             363 kal
Maizena                              343 kal                    Roti                                      248 kal
Tape singkong                    173 kal                     Gaplek                                 363 kal
Biskuit                                458 kal                    Sagu                                     353 kal
Terigu                                 365 kal                    Ubi                                       123 kal
Gula pasir                           364 kal                    Gula aren                              368 kal
Madu                                  294 kal                   Coklat pahit                          504 kal
Coklat manis                      472 kal                    Coklat susu                          381 kal

Sumber Protein (tiap 100 gram)
Tempe                                                                 119 kla
Kacang tanah rebus dengan kulit                          360 kal
Telur ayam                                                          162 kal
Telur bebek                                                         189 kal

Sumber protein dan lemak (tiap 100 gram)
Corned                                                               241 kal
Daging asap                                                        191 kal
Dendeng                                                             433 kal
Sardens                                                               338 kal

Menu makanan satu hari :
Mie 1.5 gelas                                      335 kal
Susu kental manis ½ gelas                   336 kal
Dodol ½ ons                                       200 kal
Coklat 1 ons                                       472 kal
Nasi 2 ons                                          360 kal
Roti 1 ons                                           248 kal
Biscuit 1 ons                                       458 kal
Corned ½ ons                                    120 kal
Dendeng 1 ons                                    433 kal
               
TOTAL                                                   2962 kal

Perlengkapan Perorangan :
1.       Carrier / Ransel
2.       Matras
3.       Rain coat / ponco
4.       Sleeping Bag
5.       Perlengkapan makan & minun
6.       Baju hangat / jaket + baju ganti (cadangan)
7.       Sepatu gunung + kaos kaki cadangan
8.       Senter (Baterai + bohlam cadangan)
9.       Kupluk + topi rimba, sarung tangan
10.   Obat-obatan pribadi
11.   Kompas, webbing, tali
12.   Logistik
13.   Lilin
14.   Pisau serba-guna / Victorinox

Perlengkapan Team :
1.       Tenda
2.       Peralatan masak
3.       P3K
4.       Trash Bag
5.       Golok Tebas

Perjalanan ke alam terbuka pasti mengandung resiko. Tiap perjalanan memiliki tingkat resiko dan bahaya yang bervariasi.bahaya dan resiko tersebut dapat jauh diminimalisir dengan berbagai persiapan. Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain :
1.      Membawa alat navigasi berupa petalokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat daripermukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
2.      Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
3.      Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
4.      Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisis epanjang perjalanan.
5.      Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
6.      Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
7.      Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.


Persiapan mendaki gunung.
Persiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.
1.      Kesiapan mental. Mental amatberpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapibisa saja terjadi sebaliknya.
2.      Kesiapan fisik. Beberapa latihanfisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan [sebelum dansesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kitadapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsis ebelumnya.
3.      Kesiapan administrasi. Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.
4.      Kesiapan pengetahuan dan ketrampilan. Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC (emergency medical care) praktis.

PENUTUP
Memang, mendaki gunung memiliki unsur petualangan. Petualangan adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulai dengan perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhir dengan perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut. Perasaan yang muncul saat bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara fisik atau psikologis. Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena tidak adapula tantangan.

Risiko mendaki gunung yang tinggi, tidak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan pendakian, karena Zuckerma menyatakan bahwa para pendaki gunung memiliki kecenderungan sensation seeking (pemburuan sensasi) tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerima risiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi atau pengalaman itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan tersebut membentuk self-esteem [kebanggaan /kepercayaan diri].

Latihlah dirimu sebelum melakukan aktifitas di Alam Bebas !!!

Semoga bermanfaat..
Salam Lestari …. !!!

*dirangkum dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment