PENGERTIAN PENCEMARAN AIR
Pencemaran
air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata. (wikipedia)
Menurut
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
KEP-03/MENKLH/II/1991, yang dimaksud dengan pencemaran air ialah masuknya atau
dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air
dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang merubah kualitas
air baik masuk atau dimasukkan adalah bentuk pencemaran air.
Kita tahu bahwa air adalah komponen yang
penting dari kehidupan. Segala macam aktivitas manusia dan organisme hidup tak
akan berlangsung tanpa air. Air merupakan suatu senyawa yang tersusun atas
molekul hidrogen dan oksigen. Sifat air adalah zat cair yang memiliki titik
didih pada suhu 100° celcius. Air berbentuk cair pada suhu kamar, gas (uap)
pada suhu titik didih dan diatasnya, serta berbentuk padat pada suhu minus. Air
mengikuti wadah yang ditempatinya, dan air berfungsi sebagai pelarut dalam
suatu reaksi kimia atau pengolahan. Air digunakan untuk berbagai keperluan
mulai dari konsumsi, kebersihan, dan lainnya. Air merupakan salah satu habitat
bagi beberapa organisme perairan. Syarat air yang dapat dikonsumsi ialah tidak
berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Artinya, air yang paling baik untuk konsumsi
ialah tidak mengandung partikel lain selain hidrogen dan oksigen. Laut
merupakan sumber air yang ada di bumi, siklus air yang terjadi di alam membuat
kandungan mineral air laut menguap dan mengendang melalui proses penyulingan
yang terjadi di dalam tanah. Tidak semua air dapat dikonsumsi. Hal ini karena
kandungan air dalam suatu sumber air sangat beragam, hal ini di dasarkan pada
komponen tanah sehingga memengaruhi kandungan mineral, kandungan organisme, dan
lainnya. Masuknya partikel zat / organisme yang dapat memengaruhi kandungan air
tentu dapat membuat kualitas air menurun. Dengan demikian apabila zat pencemar
memasuki sumber air dapat merubah kualitas hidup manusia.
Tercemarnya
air memberikan banyak dampak merugikan bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan
berbagai makhluk hidup di bumi. Dampak pencemaran air diperlukan cara-cara yang
dapat mengatasi atau menanggulangi yang dimulai dari mengenal penyebab
pencemaran air. Pencemaran air adalah masuknya bahan pencerna (polutan) ke
lingkungan air. Polutan dapat berasal dari limbah industri, rumah tangga, dan
pertanian. Limbah cair atau air limbah merupakan air buangan yang dihasilkan
dari kegiatan-kegiatan manusia, seperti kegiatan rumah tangga, industri,
pertanian, peternakan, pertambanan, dan lain-lain yang dibuang ke perairan dan
dapat menurunkan kualitas perairan.
PENYEBAB PENCEMARAN AIR
Air memiliki kemampuan untuk melakukan
pembersihan secara alami akan partikel – pertikel yang masuk ke dalamnya
melalui proses penguraian yang dibantu oleh bakteri. Namun, senyawa – senyawa
pencemar kini yang masuk ke dalam perairan jumlahnya lebih dari ambang batas
kemampuan air itu sendiri. Sehingga, air tidak mampu mempertahankan kualitasnya
oleh zat – zat pencemar. Adapun zat pencemar dibedakan menjadi dua yaitu
degradable atau yang dapat dirombak dan nondegrabale yaitu senyawa yang tidak
dapat dirombak oleh aktivitas bakteri. Bermacam – macam senyawa yang mencemari
perairan disebabkan oleh aktivitas manusia baik dari buangan rumah tangga
maupun industri.
a.
Buangan
limbah rumah tangga
Aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah
buangan yang masuk ke perairan. Limbah ini berasal dari senyawa – senyawa yang
digunakan untuk kebutuhan konsumsi, mandi, cuci, kakus. Limbah yang dihasilkan
oleh rumah tangga tak hanya melulu tentang buangan yang dihasilkan oleh rumah
penduduk, namun juga yang berasal dari rumah sakit, rumah makan, dan lainnya.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
173/Menkes/Per/Viii/77 Bab 1 Pasal 1 yaitu buangan rumah tangga adalah buangan
yang berasal bukan dari industri, melainkan berasal dari rumah tinggal, kantor,
hotel, restoran, tempat ibadah, tempat hiburan, pasar, pertokoan, dan rumah
sakit.
Meningkatnya jumlah penduduk membuat limbah
yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga menjadi meningkat. Tak ayal jika
pencemaran air yang terjadi pun semakin tinggi. Sampah organik seperti air
comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak
parah terhadap seluruh ekosistem. Di beberapa daerah di Indonesia masih
memiliki kebiasaan yang buruk yakni membuang kotoran di sungai yang mana sungai
tersebut adalah sumber air yang digunakan warga sebagai pemasok kebutuhan dari
konsumsi dan kebersihan. Hal ini tentu akan meningkatkan pencemaran air dengan
meningkatnya mikroba penyebab penyakit. Menurut data survey yang dilakukan oleh
Cogeskel pada tahun 1943, menemukan bahwa 5% – 10% entamoeba (penyebab diare)
dan 25% cacing kremi, cacing pita, dan cacing tambang berasal dari kotoran
penduduk. Dari data tersebut kita dapat mengetahui bahwa kotoran yang mencemari
air merupakan penyebab dari berbagai penyakit yang dapat menginfeksi manusia
itu sendiri.
b.
Aktivitas
industri
Meningkatnya industri di indonesia dibarengi
dengan meningkatnya jumlah limbah yang dihasilkan, terutama limbah cair yang
dibuang melalui aliran air. Minyak adalah salah satu contoh limbah cair yang
populer dari aktivitas industri. Pengawasan yang terkesan seadanya dan tindakan
yang tidak tegas membuat banyak Industri membuang berbagai macam polutan ke
dalam aliran air limbahnya yang banyak mengandung unsur logam berat,
toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan
oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air. Seperti terjadi di sungai citarum banyak limbah pabrik yg
mengalir sana. Tidak adanya pengolahan limbah industri yang langsung dibuang ke
perairan berdampak pada komposisi air di wilayah tersebut. Tercemarnya badan
air oleh minyak dapat menyebabkan kematian bagi organisme di sekitarnya.
Masalahnya ialah minyak, tidak dapat menyatu dengan air. Dengan demikian sangat
sulit untuk memisahkan zat tercemar tersebut.
c.
Limbah
pertanian
Negara kita merupakan negara agraris,
sebagian penduduk indonesia masih mengandalakan sektor pertanian untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Aktivitas penggunaan pupuk dan pestisida dalam pertanian
dapat mencemari badan air sekitarnya. Penggunaan Pupuk yang berlebihan dapat meningkatkan
kandungan nutrien
(Nutrien atau hara adalah
unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk metabolisme atau fisiologi
organisme. Nutrien biasanya dikategorikan menjadi nutrien yang menyediakan
energi dan yang digunakan sebagai komponen untuk tubuh atau struktur sel ) yang tinggi
hingga dapat mengarah pada eutrofikasi
(Eutrofikasi
adalah suatu
proses di mana suatu tumbuhan tumbuh dengan sangat cepat dibandingkan
pertumbuhan yang normal. Proses ini juga sering disebut dengan blooming. Dengan
kata lain merupakan pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang
berlebihan ke dalam ekosistem air). Pasalnya, senyawa – senyawa organik yang
berasal dari pupuk atau pestisida langsung ataupun tidak langsung dapat
berdampak pada keseimbangan ekosistem dan juga kesehatan manusia itu sendiri.
DAMPAK PENCEMARAN AIR
Adapun dampak yang terjadi akibat pencemaran
air ialah sebagai berikut:
1.
Bencana Banjir
Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan,
koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri,
obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya
matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu ini
mengakibatkan berkurangnya tumbuhan air atau dengan kata lain tumbuhan air
menjadi langka. Bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa, kadmium,
dan timbel, logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh
tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan
lemak tubuh.
Menumpuknya
sampah di perairan dapat menghambat arus air. Pada musim penghujan, dimana
sungai tak mampu menampung pertambahan debit air yang masuk akibat adanya
sumbatan sampah. Oleh karena itu, banjir pun tak dapat terhalangi. Banjir
merupakan penyakit yang masih menjadi PR besar bagi beberapa wilayah indonesia
salah satunya adalah DKI Jakarta. Pemerinta telah berupaya untuk mengatasi
masalah yang belum kunjung selesai. Tanpa keikutsertaan penduduk setempat, maka
masalah ini terus akan menjangkiti kita
semua.
2.
Penyakit menular
Perubahan Warna,
Bau, dan Rasa : Syarat air yang dapat
dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air maka air di
perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah industri yang
berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme
akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang
tinggal di sekitar perairan yang tercemar.
Meningkatnya mikroba patogen tertentu di
sumber air yang tercemar tentu akan menyebabkan berbagai penyakit seperti
diare, deman berdarah, malaria, typus, dan lainnya. Hal ini di karenakan air
yang tercemar tersebut merupakan air yang digunakan untuk konsumsi dan memenuhi
kebutuhan lainnya (mandi, cuci, kakus). Membuang kotoran di sumber air tentu
akan meningkatkan bibit penyakit di dalamnya.
3.
Rusaknya ekosistem
Air merupakan habitat bagi organisme perairan
seperti ikan, golongan invertebrata, tumbuhan air, dan lainnya. Air yang
tercemar dapat merusak keseimbangan ekosistem yang artinya mengancam kehidupan
organisme perairan. Perubahan Tingkat Keasaman (pH) : Tingkat keasaman
(pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah industri, rumah
tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen
sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau dibawah 6,5. Hal ini
akan mengganggu kehidupan organisme akuatik. Limbah pertanian (pupuk) dan
peternakan (kotoran hewan) dapat mengakibatkan pengayaan nutrien di lingkungan
perairan (misalnya sungai dan danau) yang disebut eutrofikasi. Eutrofikasi
dapat meningkatkan kesuburan tumbuhan air. Karena melimpahnya tumbuhan air,
maka banyak yang tidak termakan oleh konsumen dan akhirnya mati mengendap di
dasar perairan dan menyebabkan pendangkalan. Detritivora menggunakan sebagian
besar oksigen untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan air yang mati, sehingga
biota air, termasuk ikan, akan mati karena kekurangan oksigen.
Sebagai contoh, masuknya limbah pupuk ke dalam suatu badan air dapat menyebabkan suburnya tumbuhan air seperti alga atau eceng gondok. Dengan demikian, tumbuhan air akan memenuhi permukaan air. Kondisi demikian tidaklah menguntungkan bagi ikan, udang, atau lainnya yang tinggal di dalam air. Pasalnya, meningkatnya tumbuhan air yang memenuhi permukaan akan menurunkan kandungan oksigen terlarut dalam air yang berarti ikan dan udang akan mengalami deoksigenasi (kekurangan oksigen). Selain itu, rapatnya tumbuhan air dapat menghalangi cahaya matahari untuk tembus ke dalam air yang menyebabkan suhu di dalam air akan semakin rendah.
4.
Mutasi organisme
Menumpuknya senyawa kimia tertentu dapat
memicu terjadinya mutasi pada makhluk hidup. Contohnya limbah pestisida yang
mengandung DDT yang mencemari suatu perairan dapat terakumulasi pada organisme
(semakin tinggi tingkatan organisme maka kandungan DDT pada tubuhnya semkin
banyak). DDT dapat memicu perubahan hormon pada laki – laki. Efeknya ialah
munculnya sifat feminisme pada laki – laki yang terdapat DDT dengan memakan
ikan dari air yang tercemar zat tersebut.
CARA MENCEGAH DAN MENGATASI PENCEMARAN AIR
Untuk mengatasi masalah pencemaran tentu
diperlukan koordinasi baik antara penduduk dengan pemerintah. Berbagai dampak
yang ditimbulkan oleh pencemaran seharusnya menjadi teguran bagi kita semua
untuk berbenah. Kualitas hidup ditentukan dari kualitas air, oleh karena itu
kita semua wajib bertanggungjawab untuk menjaga kualitas air tetap layak
menjadi sir kehidupan kita. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakuakan untuk
mencegah dan mengatasi pencemaran air:
1.
Kesadaran
diri sendiri
Awal perubahan itu dimulai dari diri sendiri.
Sadar akan kelangsungan ketersediaan air
dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar,
tidak membuang sampah ke sungai, mengurangi intensitas limbah rumah tangga. Dengan
membiasakan diri untuk menjaga kebersihan air dengan tidak membuang sampah di
sungai contoh kecilnya dapat ditularkan kepada orang lain untuk melakukan hal
yang sama.
2.
Bioremediasi
Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga
limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak
ekosistem, contohnya dengan Bioremediasi. Bioremediasi merupakan
upaya mengatasi limbah cair dengan menggunakan mikroorganisme. Minyak merupakan
limbah yang tidak dapat diatasi dengan mudah, oleh karena itu dengan
menggunakan bakteri yang mampu merombak minyak ini menjadi solusi untuk
menghilangkan tumpahan minyak di badan air. Adapun mikroorganisme yang
digunakan merupakan bakteri yang mampu merombak senyawa limbah dan tidak
menyebabkan penyakit. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar
sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
3.
Menanam Pohon
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya
adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui
mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir
akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air
paling efektif dan handal. Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman
dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan
banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya.
4.
Aturan yang
tegas
Adanya penyuluhan bagi masyarakat umum untuk
senantiasa menjaga lingkungan air kemudian undang – undang yang mengatur
pembuangan limbah cair oleh industri semua itu hanya komponen pemerintahan yang
dapat membuat kebijakan. Diharapkan dengan adanya aturan yang mengikat, dapat
menjadi titik ukur bagi segenap bangsa untuk mulai berbenah. Awasi dan tindak
tegas bagi pelanggar aturan merupakan upaya untuk tetap menegakkan apa yang
telah dikomitmenkan kepada alam.
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air
ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat,
menetapkan beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan
oleh kita.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air
tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Program
Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
•
Mengurangi
beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
•
Mengurangi
beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
•
Mengawasi
pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
•
Mengembangkan
produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental
Pollution Control Manager).
MAKLUMAT
REVOLUSI SUNGAI JAWA BARAT
1.
Pengelolaan Sungai Berbasis Kepada Adat Istiadat dan
Budaya Setempat.
2.
Pengelolaan Sungai Berbasis Karakteristik Masyarakat
dan Geografis Serta Ekosistem Secara Komperhensif, Terintegrasi Dalam
Masyarakat Paguyuban Sungai Jawa Barat.
3.
Pengelolaan Sumber Daya Air Melalui Kelembagaan
Nasional Yang Mempunyai Otoritas Penuh Secara Terpadu, Sistematis dan
Berkelanjutan.
4.
Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Nasionalisme
dan Kemandirian Bangsa.
5.
Penegakan Hukum Lingkungan Secara Tegas, Lugas dan
Berkeadilan.
Karawang, 07 Agustus 2016
Kongres Sungai Jawa Barat.
Kongres Sungai Jawa Barat.
Sekian uraian mengenai pencemaran air, semoga
dengan membaca artikel ini kita semakin sadar akan pentingnya menjaga kualitas
air. Stop pencemaran!!!
No comments:
Post a Comment