PEMANASAN GLOBAL
Global
Warming
Pemanasan
global atau yang lebih dikenal "global Warming", sudah tidak asing
terdengar di telinga kita. Hal ini lebih sering dibicarakan setelah dampak dari
fenomena tersebut dirasakan oleh masyarakat dunia. Di Indonesia, banyak
terjadinya bencana banjir, kebakaran hutan, merebaknya wabah penyakit menular,
dan musim yang tak menentu disinyalir merupakan imbas pemanasan global.
Pemanasan global ini juga sering disebut "efek rumah kaca". Jika
orang awam mendengar istilah tersebut, maka akan terbayang rumah atau gedung
tinggi yang banyak menggunakan kaca pada bangunannya. Padahal hal ini salah
sama sekali. Kaca-kaca tersebut tidak menyebabkan pemanasan global itu sendiri.
Hal ini hanyalah istilah yang berasal dari rumah-rumah kaca di negara-negara
beriklim sedang. Rumah-rumah tersebut digunakan untuk membudidayakan
buah-buahan serta sayur-sayuran. Prinsip dari rumah kaca tersebut adalah sinar
matahari akan dengan mudah menembus kaca yang bening. Setelah menyinari tumbuhan
yang ada di dalam rumah kaca, sinar akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
suhu menjadi hangat. Panas tersebut akan dihalangi oleh kaca-kaca. Sehingga
ruangan tetap terjaga kehangatannya. Begitu pula yang dialami oleh bumi. Cahaya
matahari yang sudah sampai kepermukaan bumi akan tertahan oleh selubung gas-gas
rumah kaca sehingga tak dapat kembali ke angkasa. Pada akhirnya, panas itu akan
tetap berada dibumi, lalu akan semakin bertambah, dan menyebabkan naiknya suhu
rata-rata secara bertahap.
Pengertian
Pemanasan Global
Pengertian
dari pemanasan global itu sendiri adalah meningkatnya temperatur rata-rata Bumi
sebagai akibat dari akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh Efek Rumah
Kaca. Panas dari bumi yang seharusnya dipantulkan lagi ke angkasa, tertahan
oleh gas-gas rumah kaca yang terkandung dalam atmosfer. Gas tersebut antara lain
adalah karbon dioksida dan metana. Faktor utama penyebab makin meningkatnya
gas-gas tersebut adalah perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan.
Kebutuhan manusia terus bertambah. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut
dengan cepat dan efesien, dibutuhkan industri-industri besar. Memang hasilnya
bagi manusia sangat menguntungkan, tapi limbah hasil keluaran pabrik itu yang sangat
tidak berpihak pada alam. Air, Udara, dan tanah akan tercemar jika tidak
ditangani dengan sistem penanggulangan yang berwawasan lingkungan. Meningkatnya
jumlah kendaraan berbahan bakar fosil juga akan ikut mempercepat pemanasan
global. Asap hasil emisi kendaraan bermotor yang tidak sempurna mengandung
karbondioksida dan karbon monoksida. Dua jenis material tersebut tidak sanggup
diserap seluruhnya oleh tumbuhan yang jumlahnya semakin berkurang.
Dampak
yang diakibatkan oleh pemanasan global hampir semuanya negatif. Mungkin ada beberapa
dampak positif dari fenomena ini, tapi yang akan kita bahas hanyalah dampak
negatifnya.
Secara
tidak langsung, pemanasan global ini berpengaruh pada cuaca yang tidak menentu.
Suhu rata-rata permukaan bumi meningkat secara bertahap. Dari naiknya suhu
rata-rata tersebut, tingginya permukaan air laut juga berpengaruh. Pemanasan
yang berpusat di belahan utara bumi, menyebabkan es di kutub utara mencair.
Dengan cairnya es tersebut, debit air laut akan bertambah dan menyebabkan
pulau-pulau rendah akan tenggelam dan hilang. Hasil pertanianpun tidak luput
dari pengaruh pemanasan global. Hujan atau kemarau yang terlalu panjang, menyebabkan
sering terjadi banjir atau kekeringan parah. Pertumbuhan tanaman akan terganggu
yang pada akhirnya juga akan mengurangi hasil panenan.
Dalam
laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2007, dapat dilihat
dampak pemanasan global yang akan terjadi per 1 derajat Celcius kenaikan
rata-rata suhu dunia dalam rentang kenaikan 1-5 derajat Celcius. Berdasarkan
data ini, antara 1970 hingga 2004, di Indonesia
telah terjadi kenaikan suhu rata-rata tahunan antara 0,2-1 derajat Celcius yang
dapat mengakibatkan : Penurunan produksi pangan sehingga bisa meningkatkan
risiko bencana kelaparan, peningkatan kerusakan pesisir akibat banjir dan
badai, peningkatan kasus gizi buruk dan diare, serta perubahan pola distribusi
hewan dan serangga sebagai vektor penyakit.
Dari
segi kesehatan, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena
penyakit atau meninggal karena stress udara panas. Wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan
pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke
daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk
dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa
parasit malaria. Persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika
temperatur meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar
seperti malaria, demam berdarah dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para
ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan
karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk
sari.
Latar
Belakang Masalah
Semenjak
manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah
mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah
kita kenal dengan berbagai jaman seperti jaman meolitikum, neolitikum.
Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Selama perkembangan
itu, manusia menjalani kehidupan bergantung pada pertanian dan agrikultur.
Dengan orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan
melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia pula.
Dan
pada saatnya, perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi industri yang
menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi
hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan.
Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi
manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan
dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang
telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan
peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia
itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industry seperti pembangunan
pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan
perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah
mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal
manusia serta manusia dan kehidupannya.
Para
ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan
dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang
pesat ini. Dampak negative ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut
sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah
lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang
menganggap Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju
perkembangan perindustrian.
Penyebab
Pemanasan Global
Penyebab pemanasan
global adalah dikarenakan oleh ulah manusia sendiri dengan pertumbuhan populasi
teknologi dan industri serta penambahan populasi penduduk yang semakin bertambah dan hal ini lah yang
akan menyebabkan pemanasan global di seluruh dunia.
Berikut adalah penyebab
pemanasan global :
1. Meningkatnya
gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor
Penyebab
pemanasan global ini disebabkan oleh aktivitas manusia sendiri, semakin padat
nya penduduk yang ada di seluruh dunia dan populasi manusia terus bertamabah
maka jumlah kendaraan bermotor juga akan selalu bertambah.
Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, tetapi tidak melepas karbon dioksida sama sekali. (Wikipedia)
Efek
kendaraan bermotor sangat berpengaruh
bagi pemanasan global karena gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor
adalah gas karbon monoksida yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia serta
gas karbon monoksida juga menyebabkan efek rumah kaca.
2. Efek
rumah kaca
Penyebab
efek rumah kaca adalah akibat efek panas yang dipantulkan ke permukaan bumi
yang terperangkap oleh gas-gas yang ada di lapisan atmosfer sehingga mengalami
pemberhentian dan tidak dapat diteruskan kembali ke luar angkasa dan akibatnya
akan panas cahaya matahari tersebut akan dipantulkan kembali ke permukaan bumi.
Efek
rumah kaca juga memberikan manfaat bagi bumi serta makhluk hidup yang ada di
bumi, namun jika pemanasan global terlalu berlebihana akan mengakibatkan efek
yang tidak baik bagi kehidupan makhluk hidup yang ada dibumi.
3. Gas
buang dari industri
Gas
buang dari industri adalah penyebab efek rumah kaca yang berpengaruh juga
dengan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan pencemaran udara yang
disebabkan oleh asap pabrik yang berlebihan, karena asap pabrik mengeluarkan
gas berupa karbondioksida, karbon monoksida, gas metana dan yang lainnya
4. Penggunaan
CFC yang tidak terkontrol
CFC
adalah Cloro Four Carbon adalah penyebab pemanasan global yang sifatnya masih
bisa ditangani, CFC ( biasa disebut Freon) merupakan bahan kimia yang
digabungkan menjadi sebuah bahan lalu digunakan sebagai memproduksi peralatan
rumah tangga. CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC yang menimbulkan
pemanasan global.
5. Polusi
kendaraan dari bahan bakar bensin
Kendaraan
yang ada di seluruh dunia sangat memberikan pengaruh besar dalam pemanasan
global, karena kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyalk seperti mobil,
motor dan kendaraan yang lainnya hasil dari pembuangannya akan menghasilkan gas
karbondioksida yang berlebihan.
Nah
gas karbondioksida inilah yang berpengaruh sekali dalam pemanasan global karena
karbondioksida merupakan gas yang menangkap cahaya panas sehingga tidak bisa di
salurkan lagi ke luar angkasa. Pengaruhnya memberikan dampak tidak baik bagi
kesehatan karena banyaknya polusi di lingkungan yang penduduknya mayoritas
tinggal di pinggir jalan raya.
6. Pemakaian
listrik yang berlebihan
Boros
menggunakan listrik juga dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global. Karena
adanya penguapan pada listrik jika listrik terlalu sering digunakan. Seharusnya
pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai dengan keperluan sehingga
tidak menyebabkan pemanasan global, walaupun tidak terlalu berpengaruh namun
bisa menambah gas karbondioksida sehingga cepat terjadinya pemanasan global.
Tak
heran di sepanjang jalan pernah kita lihat ada kampanye di tv atau di jalanan
yang menghimbau untuk hemat listrik. Karena walaupun sedikit pengaruhnya jika
semakin banyak justru akan merusak lingkungan sekitar dan merugikan diri
sendiri membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar.
7. Polusi
metana oleh pertanian, perkebunan, dan peternakan
Gas
metana merupakan gas yang menyebabkan pemanasan global, gas ini sangat
berpengaruh dalam pemanasan global karena gas merupakan urutan kedua penyebab
utama terjadinya pemanasan global. Gas metana
disebabkan dari bahan-bahan organik
yang kekurangan dari hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan dan
peternakan.
Sebagai
contohnya adalah semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana akan
semakin meningkat yang akan dilepaskan ke permukaan bumi.
8. Konsep
rumah modern
Konsep
rumah modern akan menyebabkan pemanasan global. Karena perkembangan di dunia
ini semakin berkembang, manusia lebih memilih untuk mendesain rumah yang banyak
terdiri dari kaca. Hal ini menyebabkan cahaya matahari akan memantul ke udara
lagi sehingga hal tersebut dapat menimbulkan efek rumah kaca (seperti air panas
dalam termos), karena cahaya yang mengenai bangunan tidak akan menyerap cahaya
sehingga cahaya akan dipantulkan lagi ke udara yang akan menyebabkan pengaruh
lebih cepat terjadinya pemanasan global.
9. Pengrusakan
hutan dan Pembalakan Liar
Pengrusakan
hutan akan menyebabkan pemanasan global. Karena hutan memiliki fungsi yang akan
meyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen. Jika semakin banyak
adanya penebangan liar, pengundulan hutan maka jumlah karbondioksida akan
semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang akan menyebabkan
pemanasan global.
Sehingga
diperlukannya reboisasi dan penghijauan pada hutan agar pohon-pohon yang ada di
sekeliling hutan bisa tumbuh subur dan lebih cepat, sehingga bisa sedikit
mengurangi pemanasan global karena banyaknya pohon yang akan menyerap gas
karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen.
Pencurian
hutan yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab yang tidak
dimanfaatkan dengan baik, yang menggunakan lahan secara sembarangan, penebangan
hutan secara liar, dan penggundulan hutan. Hal ini memang sangat berpengaruh
dengan pemanasan global, semakin sering adanya pencurian hutan maka lingkungan
sekitar akan semakin tercemar yang bisa menyebabkan dampak akibat kerusakan
hutan dan kerusakan pada pernafasan.
10. Pembakaran
hutan dan sampah secara berlebihan
Pembakaran
sampah secara berlebihan setiap hari
yang dilakukan juga dapat menyebabkan pemanasan global. Pembakaran
sampah yang terkadang dilakukan oleh orang yang tidak brtanggung jawab dengan
sampah yang sudah dibakar ditinggalkan begitu saja, hal ini dapat menimbulkan
gas metana yang akan menangkap panas sehingga karbondioksida akan sulit untuk
menghasilkan oksigen.
11. Polusi
udara dari industri pabrik
Di
Indonesia memang lebih banyak industri pabrik di bandingan bisnis usaha yang
dijalani masing-masinh orang. Semakin banyaknya industri pabrik yang berkembang
akan menyebabkan kerugian asap yang yang dihasilkan dari pabrik industri
tersebut, sehingga akan menyebabkan polusi udara yang akan membuat lingkungan
tercemar. Sehingga akan semakin banyak terjadinya pemanasan global pada bumi.
Dampak
Pemanasan Global
Pemanasan global
mempunyai dampak/ akibat yang sangat luas yang tentunya memberikan pengaruh
bagi kehidupan di bumi, terutama kehidupan manusia. Dampak pemanasan global
adalah sebagai berikut...
- Gunung-gunung es akan mencair
- Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi
- Air tanah cepat menguap yang akan menyebabkan kekeringan
- Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda yang dapat membentuk angin puting beliung
- Cuaca menjadi sulit diprediksi dan lebih ekstrem, baik itu hujan ekstrem atau kekeringan ekstrem
- Kenaikan permukaan laut yang sangat banyak akan menyebabkan Tsunami, banjir dan pulau-pulau akan tenggelam.
- Meningkatnya hama pangan akibat dari perubahan iklim
- Populasi hewan dan tumbuhan akan menurun
- Meluasnya berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia seperti DBD, malaria.
- Meningkatnya kasus orang meninggal akibat dari cuaca yang panas seperti jantung, stroke, dehidrasi, dan stress.
- Gagal Panen akibat musim panas yang ekstrim membuat lahan pertanian mengalami kekeringan, dan gagal panen juga bisa terjadi akibat musim hujan dengan curah hujan yang tinggi hingga terjadi banjir yang mengakibatkan tanah pertanian terendam.
SOLUSI
·
Jadilah
Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2
dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing
merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food
and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbangi 8%
pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia
(13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, "Livestock's Long Shadow",
2006 dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310
kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih
kuat dari CO2). Selain itu, United Nations Environment Programme
(UNEP), dalam buku panduan "Kick The Habit", 2008, menyebutkan bahwa
pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2,
sementara diet vegari per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2!
Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri,
menganjurkan orang untuk mengurangi makan daging.
·
Tanam
Pohon
Menanam Pohon (bukan tanaman); satu
pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam
seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2.
United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan
menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap
karbon yang ada dalamatmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang
pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer.
Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan
hutan juga berkaitan dengan peternakan.
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca. (Wikipedia)
Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1
lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput temak? Bila
Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon
per tahunnya.
·
Bepergian
yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki atau
bersepeda selain menghemat juga sehat, menggunakan telekonferensi untuk rapat, pergi
bersama-sama dalam satu mobil atau gunakan transportasi massa. Bila
memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap
1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2.
Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, anda bisa memilih kereta api
daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas
rumah kaca.
·
Kurangi
Belanja
Industri menyumbang 20% gas emisi rumah
kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis
industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi,
baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena
itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap proses
produksi barang menyumbang CO2.
·
Beli
Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2
lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa
produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh
pertanian.
·
Hemat
Listrik dan Gunakan Lampu Hemat Energi
Mengggunakan listrik yang terlalu lama juga dapat
menyebabkan pemanasan global, apalagi penggunaan listrik siang hari karena
dapat menyebabkan panas bumi meningkat. Walaupun memang sangat sepele, namun
jika semakin banyak manusia yang tidak menghemat penggunaan lampu setiap
harinya justru akan membuat pemanasan global lebih cepat karena panas yang
terkumpul dari penggunaan lampu akan membuat panas bumi meningkat.
Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah
Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan
lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
·
Perbanyak
Ventilasi udara dan Gunakan Kipas Angin
Buat saluran ventilasi rumah yang cukup
karena pada umumnya di setiap rumah menggunakan AC yang dapat menyebabkan
cepatnya pemanasan global, untuk mengurangi hal tersebut sebaiknya anda
memberikan saluran ventilasi yang cukup pada rumah anda, agar angin masuk
kedalam rumah anda dan memberikan kesejukan. Dan anda bisa juga sambil menanam
pepohonan di pekarangan rumah anda, agar rumah anda bisa merasakan kesejukan
dari pohon yang ada tanam di pekarangan rumah anda.
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt
menyumbang 650 gr CO2 perjamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa
mencoba menggunakan kipas angin. Jemur Pakaian Anda di bawah Sinar Matahari
bila anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg CO2.
Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik : pakaian Anda lebih awet dan
energy yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
·
Daur
Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA)
menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses
pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari
sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu
mengurangi masalah ini!
Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan
Kaleng agar Dapat Didaur Ulang Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90%
energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru - menghemat
9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1kg plastik yang didaur
ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur
ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.
PENDAPAT
Kehidupan
ini berawal dari kehidupan di bumi (4.5 milyar tahun yang lalu ) jauh sebelum
makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus
beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini
telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Satu sisi kita
bergerak mengikuti perkembangan jaman dan teknologi disisi yang lain bumi lah
yang menjadi korban, sementara itu kita sampai saat ini kita masih dan tetap
tinggal di bumi ini. Marilah kita bergotong royang untuk menyelamatkan bumi
yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.
Penutup
Dampak
negatif dari pemanasan global memang sangat banyak. Baik itu secara langsung
atau tidak langsung pada manusia. Secara tidak langsung yaitu dengan merusak
lingkungan yang akan mengganggu pemenuhan kebutuhan manusia. Secara langsung
yaitu dengan suhu yang terasa semakin panas yang mengganggu kesehatan manusia.
Pemanasan global memang tidak bias dicegah, Tapi hal tersebut masih bisa
diperlamban. Mulai dengan pengembangan teknologi yang berwawasan lingkungan dan
menjalankan prinsip daur ulang, menggunakan kembali barang yang masih bisa
dipakai, dan mengurangi penggunaan SDA yang tidak perlu.
Kesimpulan
Pemanasan
global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia.
Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan
dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global
diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan
dalam waktu singkat.
Pemanasan
global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Penanggulangan
hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila
kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global
hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
Langkah
selanjutnya:
Ø Memperbanyak
jalur sepeda dan pejalan kaki.
Ø Mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi.
Ø Memberi
label jumlah CO2 yang dihasilkan pada produk makanan.
Ø Menghisap
CO2 dan menyimpannya di dalam tanah. Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan. ( Wikipedia)
Ø Meningkatkan
penggunaan energi nuklir, gas bumi, energi angin.
Sadarkah kita jika
beberapa efek dari pemanasan global ini tengah terjadi sekarang ? banjir,
dibeberapa negara terjadi cuaca panas yang ekstrim yang menimbulkan korban
jiwa, gempa, longsor, banjir bandang, tsunami,
musim hujan yang berkepanjangan, kekeringan, es kutub utara mencair dan
masih banyak lagi. Masih berdiam diri ? Sebagai
makhluk hidup sudah seharusnya kita selalu menjaga dan melindungi bumi tempat
kita hidup.
No comments:
Post a Comment