Manajemen Perjalanan di Alam Bebas
Dorongan untuk melakukan petualangan
di alam bebas menyebabkan para penggiatnya melakukan berbagai kegiatan
perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran pantai, pengarungan sungai
berarus deras, dll. Perjalanan tsb dilakukan dengan berbagai tujuan mulai dari
eksplorasi, survey maupun hanya untuk berjalan-jalan.
Banyak orang berpikir, “untuk apa
plan? kita lihat sajalah dilapangan? kondisional aja lah? bla..bla..bla lah?“
dan banyak lagi pemikiran2 yang “ menggampangkan “ sebuah
perjalanan ataupun pendakian. Manajemen
Perjalanan sangat-sangat lah penting untuk para penggiat alam bebas yang selalu
berada tidak jauh dari bahaya, bahaya nyasar, kedinginan, kelaparan sampai
bahaya kematian.
Ketika kita akan pergi ke
sekolah atau ke kantor, dari rumah kita sudah mempunyai plan, sebuah manajemen
perjalanan kecil telah kita buat untuk perjalanan kita agar sampai dengan aman
dan cepat ke sekolah atau ke kantor. Jika kita selalu berpikiran seperti
diatas, besar kemungkinan kita akan terlambat sampai ke sekolah atau kantor.
Begitu juga dengan pendakian, Manajemen Perjalanan sangat diperlukan apalagi
gunung yang akan didaki baru pertama kalinya bahkan untuk gunung yang sudah
sering pun sangat diperlukan karena gunung memiliki iklim sendiri dan tidak
mudah ditebak. Ditambahlagi saat ini cuaca dan musim yang tidak menentu. Jika
tujuannya adalah gunung baru yang akan didaki cari info sebanyak-banyaknya
kepada orang yang pernah kesana, semakin banyak informasi yang didapat, maka
semakin mudah kita menyusun manajemen perjalanan, dan perjalananpun semakin
nyaman dengan berpatokan pada manajemen yang telah dibuat.
I.
Pedoman
Perjalanan Alam Bebas.
Untuk merencanakan suatu perjalanan ke alam bebas harus ada
persiapan dan penyusunan secara matang. Ada rumusan yang umum digunakan yaitu
4W & 1 H, yang kepanjangannya adalah Where, Who,Why, When dan How. Berikut
ini aplikasi dari rumusan tersebut :
1.
Where (Dimana)
Untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui
dimana yang akan kita digunakan. (Misalnya : Gunung Semeru - Malang.)
2.
Who (Siapa)
Apakah anda akan melakukan kegiatan alam tersebut sendiri
atau dengan berkelompok. (Misalny : Satu kelompok 30 personil, terdiri dari
4 orang anggota penuh *panitia dan 26 orang peserta)
3.
Why (Mengapa)
Ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa
bermacam - macam. (Misalnya : Pendakian Backpacker)
4.
When
(Kapan)
Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut dan berapa lama. (Misalnya
: 28 Agustus 2014 sampai dengan 31 Agustus 2014)
Dari pertanyaan - pertanyaan 4 W,
maka didapat suatu gambaran sebagai berikut : (Pada tanggal 15-20 Agustus 2017
akan diadakan pendakian backpacker, yang akan dilaksanakan oleh 4 panitia dan
diikuti 26 orang peserta. Tempat yangdigunakan untuk pendakian bckpacker
tersebut yaitu di gunung semeru malang.
Untuk
How (Bagaimana)
Merupakan suatu pembahasan yang
lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai
berikut :
1.
Bagaimana kondisi lokasi.
2.
Bagaimana cuaca disana.
3.
Bagaimana perizinannya.
4.
Bagaimana mendapatkan air.
5.
Bagaimana pengaturan tugas panitia.
6.
Bagaimana acara akan berlangsung.
7.
Bagaimana materi yang disampaikan.
8.
dan masih banyak “bagaimana ?” lagi(silahkan
anda mengembangkannya lagi)
Dari jawaban dari pertanyaan -
pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana kegiatan yang
didalamnya mencakup rincian :
1.
Pemilihan medan, dengan
memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.
1.
2.Pengurusan perizinan.
2.
Pembagian tugas panitia.
3.
Persiapan kebutuhan acara.
4.
Kebutuhan peralatan dan
perlengkapan.
5.
dan lain sebagainya.
Keberhasilan suatu kegiatan di alam
bebasa juga ditentukan oleh perencanaan dan perbekalan yang tepat. Dalam
merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan,diantaranya adalah :
1.
Mengenal jenis medan yang akan
dihadapi (hutan, rawa, tebing, dll)
2.
Menentukan tujuan perjalanan(penjelajahan,
latihan, penelitian, SAR, dll)
3.
Mengetahui lamanya perjalanan(misalnya
3 hari, seminggu, sebulan, dsb)
4.
Mengetahui keterbatasan kemampuan
fisiku ntuk membawa beban
5.
Memperhatikan hal-hal khusus (misalnya:
obat-obatan tertentu)
Setelah mengetahui hal - hal
tersebut,maka kita dapat menyiapkan perlengkapan dan perbekalan yang sesuai
danselengkap mungkin, tetapi beratnya tidak melebihi sepertiga berat badan(sekitar
15-20 kg), walaupun ada yang mempunyai kemampuan mengangkat bebansampai 30
kg.
Dari kegiatan penjelajahan, ada
beberapa jenis perjalanan yang disesuaikan dengan medannya, yaitu :
1.
1.Perjalanan pendakian gunung.
2.
Perjalanan menempuh rimba.
3.
Perjalanan penyusuran sungai,
pantaidan rawa.
4.
Perjalanan penelusuran gua.
5.
Perjalanan pelayaran.
Untuk perjalanan ilmiah dan
kemanusiaan, bisa pula dikelompokkan berdasarkan jenis medan yang dihadapi.Dari
setiap kegiatan tersebut, kita dapat mengelompokkan perlengkapannyasebagai
berikut :
1.
Perlengkapan dasar, meliputi :
·
Perlengkapan dalam perjalanan /
pergerakkan.
·
Perlengkapan untuk istirahat.
·
Perlengkapan makan dan minum.
·
Perlengkapan mandi.
·
Perlengkapan pribadi
2.
Perlengkapan khusus, disesuaikan
dengan perjalananan, misalnya :
·
Perlengkapan penelitian (kamera,
buku, dll)
·
Perlengkapan penyusuran sungai (perahu,
dayung, pelampung,dll)
·
Perlengkapan pendakian tebing batu (carabineer,
tali, chock,dll)
·
Perlengkapan penelusuran gua (helm,
headlamp/senter, harness,sepatu karet, dll)
3.
Perlengkapan tambahan
Perlengkapanini dapat dibawa atau tergantung evaluasi yang dilakukan (misalnya
: semir,kelambu, gaiter, dll)
Agar perjalanan di alam bebas dapat
berjalan sesuai dengan rencana kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan :
- Tujuan, Merumuskan suatu tujuan haruslah berdasarkan realita, tidak boleh terlalu ambisius. Tujuan haruslah disesuaikan dana yang telah tersedia, kemampuan anggota, dan waktu. Setiap anggota harus mengetahui dengan jelas tujuan perjalanannya, hal ini untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi.
- Waktu, Apakah waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua anggota ? perencanaan perjalanan alam bebas harus pula memperhitungkan kalender kuliah atau pekerjaan anggota anggotanya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah musim pada saat pelaksanaan perjalanan alam bebas tsb.
- Peserta Jumlah anggota yang ikut haruslah ditetapkan dengan beberapa pertimbangan, berapa orang yang dapat dilibatkan dengan fasilitas transportasi yang ada ? berapa orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan berdasarkan keahlian, pengalaman dan minat peserta bekerjasama eegentk sesuai dengan ae iitanuyan’ iklnpdnlak k untuk menentukan itu semua maka seleksi haruslah dilakukan. Tentukan koordinator perjalanan (leader), bidang-bidang koordinasi, subkoordinasi, seperti bidang dana, publikasi dan dokumentasi, perlengkapan akomodasi, logistik, medis dll. Koordinator perjalanan haruslah dipilih dari orang-orang yang berwibawa dan punya pengalaman sebagai pemimpin. Dia tidak harus seorang pendaki yang hebat, tetapi yang lebih penting lagi adalah yang mampu mengkoordinasi pendakian tsb.
- Anggaran Keuangan, Dalam menyusun keuangan, beberapa hal harus diperhitungkan, antara lain kemungkinan situasi ekonomi negara kita, seperti inflasi, perubahan kurs mata uang asing. Sebagai contoh ekspedisi Indonesia ke Himalaya beberapa tahun yang lalu tidak jadi berangkat hanya beberapa hari sebelum pemberangkatan karena terjadi inflasi. Kemungkinan lain adalah tidak tercapainya dana yang dibutuhkan. Alokasi dana atau perjalanan harus tepat dan masuk akal. Buatlah anggaran yang terperinci untuk setiap bidang. Pengeluaran dan pemasukan uang hanya berhak dilakukan oleh satu orang, mis bendahara atau pemimpin perjalanan.
- Perijinan, Setiap daerah atau negara mempunyai peraturan perijinan yang berbeda. Izin ini tergantung juga pada sifat ekspedisi yang akan dilakukan :untuk penelitian, wisata, pembuatan film, atau petualangan. Demikian pula apabila perjalanan itu gabungan dengan pihak luar negeri,bagaimana prosedurnya haruslah diperhitungkan.
- Pembukuan Perjalanan, Pembukuan sebaiknya dilakukan secepatnya, kalau perjalanan itu dilakukan pada masa liburan mis, pembukuan harus dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum kehabisan tiket. Kalau suatu lembaga memastikan akan memberikan bantuan transportasi tentulah kita tidak akan kesulitan , tinggal menentukan tanggal keberangkatan yang pasti.
- Sponsor dan Publikasi, Adakalanya pencantuman seorang penasehat atau pelindung dalam organisasi perjalanan dilakukan dengan pertimbangan diplomatis, yaitu untuk mendukung organisasi itu dalam usaha untuk mencari kemudahan fasilitas atau lainnya.Publikasi di media massa seringkali penting dan berkaitan erat dengan usaha pengumpulan dana. Seorang yang bertanggung jawab atas publikasi perlu ditunjuk. Dia harus pandai berhubungan dengan pihak luar dan menarik minat pers untuk menyiarkan ekspedisi ini baik di koran, majalah, radio maupun televisi. Siaran pers harus disiapkan secara menarik lengkap dengan foto atau gambar.
- Penelitian dan Perencanaan Perjalanan, Perencanaan terperinci harus dilakukan oleh setiap bidang. Kalau memang memungkinkan ada baiknya mengirimkan satu kelompok pendahulu untuk dilakukan survey lokasi, yang bertugas mencari informasi tentang lokasi. Tinggi gunung, tumbuh-tumbuhan yang ada, arus sungai, temperatur, adat istiadat penduduk setempat, semua informasi tsb haruslah diketahui. Team survey harus juga mencari informasi tentang camp induk yang akan didirikan dan untuk melapor pada pejabat setempat, tidak lupa menghubungi puskesmas atau dokter setempat (untuk bekerja sama apabila ada kecelakaan dalam perjalanan). Bila survey tidak bisa dilaksanakan pencarian informasi bila dilakukan dengan bertanya kepada orang yang sudah pernah berekspedisi ke sana, membaca buku atau mempelajari peta. Dengan terkumpulnya seluruh informasi kita dapat merencanakan perjalanan sematang mungkin. Lakukanlah pengecekan dan konfirmasi seluruh informasi apa yang telah masuk. Checklist perlengkapan disesuaikan dengan kondisi lokasi, buatlah daftar peralatan yang harus dibawa oleh individu atau kelompok. Pastikan tiap anggota membawa P3K dan obat-obatan pribadi.
- Perencanaan di Lapangan, Kegiatan di lapangan harus sudah jauh-jauh hari disiapkan. Dirumuskan secara terperinci dalam schedule. Susunlah rencana itu dalam suatu jadwal khusus hari per hari. Tetapkanlah waktu yang diperlukan untuk mencapai target/ tujuan perjalanan, serta strategi yang akan digunakan dan rute yang akan ditempuh, serta tempat menginap/ bivoak.
- Briefing, Seluruh anggota perjalanan akhirnya dikumpulkan untuk menerima briefing. Pada kesempatan ini, pimpinan perjalanan menjelaskan segala sesuatu yang berkenaan dengan perjalanan antara lain : tujuan, lokasi, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, metode dan strategi di lapangan dsb, kalau perlu dalam kesempatan ini diadakan pula ceramah oleh para ahli untuk menjelaskan tentang lokasi dari segi geologi atau antropologi. Kesempatan ini juga dapat dilaksanakan untuk mengenal dan mengadakan latihan pemakaian peralatan baru.
- Check Kesehatan Pastikan semua anggota telah melakukan check kesehatan. Usahakan mendapat vaksinasi untuk mencegah demam, tuberculoses, serta anti tetanus.
- Pelaksanaan di Lapangan, Dalam tahap ini pemimpin perjalanan langsung menangani pelaksanaan perjalanan. Pimpinan harus pandai menekankan kepada anggota-anggotanya bahwa keberhasilan suatu perjalanan ditentukan oleh kemampuan setiap anggota untuk belajar tinggal dan bekerjasama sebagai suatu kelompok yang utuh, pada setiap kesempatan lakukanlah pertemuan untuk mengadakan evaluasi dan diskusi mengenai masalah-masalah yang dihadapi. Berilah kesempatan setiap bidang untuk melaporkan setiap kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan, sehingga setiap anggota akan dapat mengetahuinya.
- Setelah Perjalanan (Evaluasi), Tahap ini adalah anti klimaks, sehingga kegiatannya seringkali terulur-ulur, bahkan tak jarang dilupakan. Baiknya membuat laporan perjalanan. Kalau memungkinkan kirimkanlah ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran perjalanan. kembali ke atas.
II.
PERLENGKAPAN
dan PERBEKALAN
Keberhasilan suatu perjalanan di alam bebas ditentukan juga
oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Beberapa hal yang
harus diperhatikan antara lain :
- Menentukan tujuan perjalanan. Misal : sekedar jalan jalan, latihan, penelitian.
- Mengetahui informasi dan data tentang jenis medan yang akan di hadapi. Misal : salju ,tebing dll.
- Mengetahui lama perjalanan.
- Keterbatasan kemampuan membawa.
- Memperhatikan hal-hal khusus, misalnya : obat-obatan tertentu. Setelah mengetahui hal-hal tsb, maka kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya. Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boleh melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15 – 20 kg).
Perlengkapan perjalanan alam bebas
dapat dikelompokan sbb :
- Perlengkapan dasar, meliputi : Perlengkapan untuk pergerakan. Perlengkapan untuk memasak, makan, minum. Perlengkapan untuk MCK Perlengkapan pribadi.
- Perlengkapan khusus, yang disesuaikan dengan perjalanan : Perlengkapan penelitian, (kamera, buku, alat tulis) Perlengkapan pendakian tebing (kernmantel, karabiner)
- Perlengkapan tambahan Perlengkapan ini dapat dibawa atau tidak, mis : semir, syal kembali ke atas Sebaiknya perlengkapan disusun terlebih dahulu pada sebuah check list, perlengkapan dikelompokan kemudian di teliti kembali apa yang perlu dibawa atau tidak. Pisahkan antara perlengkapan kelompok dan individu, serta diskripsikan siapa saja yang membawa perbekalan.Apakah semua perlengkapan dan perbekalan kita bawa sejak awal ataukah diperoleh dalam perjalanan.
III.
PERENCANAAN
PERBEKALAN
Yang perlu diperhatikan :
- Lamanya perjalanan yang akan dilakukan.
- Aktivitas yang akan dilakukan.
- Keadaan medan yang akan dihadapi
Sehubungan dengan hal di atas, ada
beberapa syarat yang harus diperhatikan:
- Cukup mengandung kalori,
- Mempunyai komposisi gizi,
- Serta tidak asing di lidah,
- Terlindung dari kerusakan, tahan lama, mudah dan sederhana dalam penangannya Sebaiknya makanan yang siap pakai.
IV.
PACKING
Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya
menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap
semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau
backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas
dan tidak menyulitkan.
Dalam penyusunan, yang menjadi dasar adalah keseimbangan
beban, bagaimana kita menumpukan berat beban pada tubuh sedemikian rupa
sehingga kaki dapat bekerja secara efisien. Dalam batas-batas tertentu, rangka
yang dimiliki oleh ransel banyak memberikan kenyamanan. Rangka ini membuat
posisi tubuh lebih menyenangkan saat menggendong beban. Namun bagaimanapun
desain ransel yang dimiliki akan sedikit artinya apabila anda tidak mampu
menyusun barang-barang anda dengan baik.
·
Kelompokkan barang barang sesuai dengan
jenis jenisnya.
·
Masukkan dalam kantong plastik.
·
Letakkan barang barang yang ringan dan
jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur) pada yang paling dalam.
·
Barang barang yang sering digunakandan
vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil.
·
Tempatkan barang barang yang lebih
berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung.
·
Buat Checklist barang barang
tersebut.
Mengingat pentingnya penyusunan perlengkapan dalam suatu
perjalanan, maka sebelum memulai kegiatan, sebaiknyadibuatkan check-list
terlebih dahulu. Perlengkapan dikelompokkan menurut jenisnya, lalu periksa lagi
mana yang perlu dibawa dan tidak. Apabila perjalanan kita lakukan dengan
berkelompok, maka check-list nya untuk perlengkapan regu dan pribadi. Dalam
perjalanan besar dan memerlukan waktu yang lama, kita perlu menentukan
perlengkapan dan perbekalan mana saja yang dibawa dari rumah atau titik
keberangkatan, dan perlengkapan atau perbekalan mana saja yang bisa dibeli di
lokasi terdekat dengan tujuan perjalanan kita. Yang tidakkalah pentingnya
adalah anda akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan
untuk melakukan kegiatan tersebut.
Prinsip
dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
a.
Pada saat back-pack dipakai beban
terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan
dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kitaharus dalam
keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan bebanterberat jatuh
kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan menjadi cepat
lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. Ingat: Letakkan
barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.
b.
Membagi berat beban secara seimbang antara
bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salahsatu
bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapijalur
berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan darisebatang
pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagai
berikut :
a.
.Kelompokkan barang sesuai
kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudahp
engorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
b.
Maksimalkan tempat yang ada,misalkan
Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan
ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dantelur.
c.
Tempatkan barang yang sering digunakan
pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: raincoat/jas
hujan pada kantong samping carrier.
d.
Hindarkan menggantungkan barang-barang
diluar carrier, karena barang diluar carrier akan mengganggu perjalanan anda
akibat tersangkut - sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat
dipacking dalam carrier.
Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat
oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya
adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi kekemampuan fisik
setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula
anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih
barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa
barang yang benar-benar perlu.
Memilih dan Menempatkan Barang.
Dalam memilih barang yang akan
dibawapergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalu cari alat/perlengkapan
yangberfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat
bebanyang harus anda bawa, contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti
piring,bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting
bisadilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.
Matras :
Sebisa mungkin matrasdisimpan
didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, ataujika akan
membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senangmengikatkan
matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah beradadi jalur
pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras seringnyangkut ke
batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakanmatrasnya sudah
kotor.
Kantung Plastik :
Selalu siapkankantung plastik
didalam carreir anda, karena akan berguna sekali nanti misalnyauntuk tempat
sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya.Gunakan
selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang didalamcarrier anda
(dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan itemlainnya), ini untuk
mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian,makanan dsb.
Menyimpan Pakaian :
Jika andameragukan carrier yang anda
gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkuspakaian anda didalam kantung plastik
(dry-zax), gunanya agar pakaian tidakbasah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor
dipisahkan dalam kantung tersendiridan tidak
dicampur dengan pakaian bersih.
dicampur dengan pakaian bersih.
Menyimpan Makanan :
Padagunung-gunung tertentu (misalnya
Rinjani) usahakan makanan dibungkus denganplastik dan ditutup rapat kemudian
dimasukkan kedalam keril, karenamonyet-monyet didekat puncak / base camp
terakhir suka membongkar isi tendauntuk mencari makanan.
Menyimpan Korek Api Batangan :
Menyimpan Korek Api Batangan :
Simpan korek api batangan anda
didalam bekastempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.
Packing Barang / Menyusun Barang Di
Carrier :
Selalu simpan barang yang paling
berat diposisi atas, gunanya agarpada saat carrier digunakan, beban terberat
berada dipundak anda dan bukan dipinggang anda hingga memudahkan kaki
melangkah.
Perlengkapan Pribadi Alam Bebas.
Outdoor activity atau kegiatan alam
bebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan memerlukan perhitungan yang
cermat. Jika salah maka bukan mustahil musibah akan mengancam setiap saat. Sebagai
contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa salah satu kegiatan alam bebas
yaitu rock climbing (panjat tebing) merupakan jenis olah raga yang resiko
kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah olah raga balap mobil formula-1.
Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila safety-procedure tidak menjadi
perhatian yang serius, tetapi apabila safety-procedure diperhatikan dan sering
berlatih, maka resiko tersebut dapat ditekan sampai titik paling aman.
Perjalanan alam bebas pasti
akanbersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang tidak
bersahabat,baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu dipersiapkan
perlengkapan yang memadai. Salah satu “perisai diri” ketikamelakukan aktivitas
alam bebas adalah perlengkapan diri pribadi. Berikut digambarkan beberapa
perlengkapan pribadi standard.
a. Tutup kepala / topi.
Untuk melindungi diri dari cuaca
panas atau dingin perlu penutup kepala. Dalam keadaan panas atau hujan, maka
tutup kepala yang baik adalah yang juga dapat melindungi kepala dan wajah
sekaligus. Untuk ini pilihan terbaik adalah topi rimba atau topi yang punya
pelindung keliling. Topi pet atau topi softball tidak direkomendasikan. Pada
cuaca dingin malam hari atau didaerah tinggi, maka penutup kepala yang baik adalah
yang dapat memberikan rasa hangat. Pilihannya adalah balaklava atau biasa
disebut kupluk.
b. Syal -
slayer.
Slayer atau syal bukan hanya
digunakan sebagai identitas organisasi, tetapi sebetulnya mempunyai fungsi
lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untuk menghangatkan leher ketika cuaca
dingin, dapat juga digunakan sebagai saringan air ketika survival. Syal/slayer
juga sangat berguna ketika dalam keadaan darurat, baik digunakan untuk perban
darurat atau sebagai alat peraga darurat. Oleh karenanya disarankan menggunakan
syal/slayer yang berwarna mencolok dan terbuat dari bahan yang kuat serta dapat
menyerap air namun cepat kering.
c. Baju.
Kebutuhan ini multak, tidak bisa
beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpa ini, maka kulit akan terbakar
matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yang dapat menyerap keringat, tidak
disarankan menggunakan baju dari bahan nilon karena panas dan tidak dapat
meyerap keringat. Baju dengan bahan demikian biasanya adalah planel atau paling
tidak kaos dari bahan katun. Pilihan warna untuk aktivitas lapangan seperti
halnya juga slayer/syal adalah yang mencolok agar bisa terjadi keadaan darurat
[misalnya hilang] dapat dengan mudah diidentifikasi dan dikenali. Dalam
beraktivitas di alam bebas jangan pernah melupakan baju salin/ganti, hal ini
karena aktivitas lapangan akan sangat banyak mengeluarkan energi yang membuat
badan kita berkeringat. Bawalah baju salin 2 atau 3 buah.
d. Celana.
Celana lapang yang baik adalah yang
memnuhi syarat ringan, mudah kering dan dapat menyerap keringat. Pemakaian
bahan jeans sangat tidak direkomendasikan karena berat dan susah kering dan
membuat lecet. Celana yang baik adalah kain dengan tenunan ripstop [bila
berlubang kecil tidak merembet atau robek memanjang]. Bila aktivitas dilakukan
di daerah pantai atau perairan juga baik bila menggunakan bahan dari parasut
tipis. Selain celana panjang, jangan lupa bahwa under-wear juga penting. jangan
lupa juga untuk menyediakan serep ganti.
e. Jaket
Salah satu perlengkapan penting
dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakan untuk melindungi diri dari
dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.Jaket yang baik adalah model larva,
yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini juga biasanya
dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila jaket yang
memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam biasanya berbahan penghangat
dan menyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi
menahan air dan dingin. Kini teknologi tekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex
bahan jaket yang nyaman dipakai saat mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap
bernafas, tidak gerah mengeluarkan keringat mampu menahan angin (wind breaking)
dan resapan air hujan (waterproff) sayangnya bahan ini masih mahal. Yang paling
baik jaket terbuat dari bulu angsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian
gunung es).
f. Slepping bag.
Istirahat adalah kebutuhan pegiat
alam bebas setelah aktivitas yang melelahkan seharian. Tempat istirahat yang
ideal adalah dengan menggunakan slepping bag [kantong tidur]. Slepping bag yang
baik juga biasanya terbuat dari dua sisi, yaitu yang dingin, licin dan tahan
air satu sisi, dan yang hangat dan tebal disisi lain. Penggunaannya sesuai
dengan cuaca saat istirahat.
g. Sepatu.
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segalaarah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yang dapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali.Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kakidengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengi dengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bila suatu saat basah.
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segalaarah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yang dapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali.Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kakidengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengi dengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bila suatu saat basah.
h. Carrier.
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi jugatidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yangdibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantongdibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yanggemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangatfatal.
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi jugatidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yangdibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantongdibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yanggemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangatfatal.
i. Alat masak, makan dan mandi.
Perlengkapan sangat penting lainnya
adalah alat masak, makandan mandi. Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita
sangat perlu untuk menghemat aktu dan bahan masalak. Gunakan alat dari
alumunium karena cepatpanas, untuk ini nesting menjadi pilihan yang sangat
baik, disamping diaringkas dan serba guna. Juga perlu dipersiapkan alat bantu
makan lainnya (sendok, piring, dll) dan pastikan bahan bakar untuk memasak /
membuat apiseperti lilin, spirtus, parafin, dll.Jangan lupa juga siapkan
phiples minumsebagai bekal perjalanan [saat ini banyak tersedia model dan
jenisphipless].Perlengkapan mandi juga sangat penting karena tidak jarang perjalanandilakukan
berhari-hari dengan tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi seperti sabun yang
berkemasan tube agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan
disembarang tempat.
j. Obat - obatan dan Survival Kits.
Perlengkapan pribadi lainnya yang
sangat penting adalahobat-obatan, apalagi kalau pegiat mempunyai penyakit
khusus tertentu sepertiasma. Disamping obat-obatan juga setidaknya mempunyai
kelengkapan survivalkits
Perlengkapan Jalan (untuk medan
gunung hutan)
1. Sepatu
1. Sepatu
- Mempunyai kegunaan sesuai dengan kebutuhan perjalanan.
- Sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki
- Harus kuat untuk pemakaian yang berat
Untuk medan gunung hutan diperlukan
sepatu :
- Melindungi telapak kaki sampai mata kaki
- Kulit tebal, tidak mudah sobek
- Lunak bagian dalam, masih memberikan ruang bagi gerak kaki
- Keras bagian depannya, untuk melindungi jari kaki (tidak dianjurkan memakai sepatu pekerja tambang, yang bagian depan sepatu sangat keras karena dilapisi dengan besi, selain berat juga akan merusak jari kaki jika ada perubahan suhu)
- Bentuk sol bawahnya harus dapat menggigit tanah ke segala arah dan cukup kuat.
- Ada lubang ventilasi, yang bersekat halus sehingga air dan udara lewat untuk pernafasan kulit telapak kaki.
2. Kaus Kaki
Yang perlu diperhatikan : menyerap keringat. Gunanya :
Yang perlu diperhatikan : menyerap keringat. Gunanya :
- Melindungi kulit kaki dari pergesekan dengan kulit sepatu.
- Menjaga agar kulit kita tetap dapat bernafas.
- Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah yang dingin.
3. Celana Jalan
Yang perlu diperhatikan :
Yang perlu diperhatikan :
- Kuat, lembut
- Ringan
- Tidak mengganggu gerakan kaki, jahitannya cukup longgar
- Praktis
- Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
- Mudah kering, bila basah tidak menambah berat
Bahan celana yang terbuat dari katun cukup baik, tidak terlalu tebal, tahan duri, mudah kering.
4. Baju Jalan
Yang perlu diperhatikan :
Yang perlu diperhatikan :
- Melindungi tubuh dari kondisi seikitar
- Kuat
- Ringan
- Tidak mengganggu pergerakan
- Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
- Praktis
- Mudah kering
5. Topi Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
Yang perlu diperhatikan :
- Melindungi kepala dari kemungkinan akibat duri
- Melindungi kepala dari hujan, terutama kepala bagian belakang.
- Harus kuat dan tidak mudah robek, untuk medan gunung hutan dianjurkan memakai topi rimba atau semacam topi Jepang.
6. Sarung Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
Yang perlu diperhatikan :
- Sebaiknya terbuat dari kulit
- Bentuknya sesuai dengan tangan kita
- Tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan.
7. Ikat Pinggang
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tetapi teguh. Selain menjaga agar celana tidak kendur, juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tetapi teguh. Selain menjaga agar celana tidak kendur, juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.
8. Ransel / Carrier
- Ringan, Sejauh mungkin tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan, terbuat dari bahan yang water proof.
- Kuat, harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah robek, jahitannya tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
- Nyaman dipakai, dianjurkan agar memakai ransel yang mempunyai rangka, agar berat beban merata dan seimbang. Selain itu juga membuat kenyamanan karena adanya ventilasi antara tubuh/punggung dengan ransel.
- Praktis, kantung-kantung tambahan serta pembagian ruangan akan memudahkan untuk mengambil barang-barang tertentu.
9. Peralatan navigasi
– Kompas, peta, penggaris segitiga, busur derajat, pensil, dll.
– Kompas, peta, penggaris segitiga, busur derajat, pensil, dll.
10. Lampu Senter
- Dengan bola lampu dan baterai cadangan
11. Peluit
12. Pisau
- Pisau saku serbaguna (multi blade) seperti Victorinox
- Pisau pinggang
- Golok tebas
B. Peralatan Tidur
- Satu set pakaian tidur
- Kaus kaki untuk tidur
- Sleeping bag
- Matras
- Tenda/ponco/flysheet untuk bivak
C. Perlengkapan Masak dan Makan
- Alat-alat makan
- Alat pembuat api (lilin, spirtus, dll)
- Kantung air / tempat air
Perencanaan Perbekalan
Dalam perencanaan perjalanan,
perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian
khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
- Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
- Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
4.
Sehubungan dengan keadaan diatas,
ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perjalanan:
a.
Cukup mengandung kalori dan
mempunyai komposisi gizi yang memadai.
b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan
mudah menanganinya.
c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak
perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
d.
Ringan, mudah didapat
e.
Murah
Untuk dapat merencanakan komposisi
bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat diatas, kita dapat mengkajinya
dengan langkah-langkah berikut :
- Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan.
- Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein, lemak, hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap dimakan).
- Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.
Catatan :
Kandungan
kalori : hidrat arang 4 kal/gr
lemak
9
kal/gr
protein
4 kal/gr
Kalori
paling cepat didapat dari :
1. Hidrat
arang
2. lemak
3. protein
Kebutuhan
kalori per 100 pounds berat badan (sekitar 45 kg)
1 Metabolisme basal 1100
kalori
2 Aktifitas tubuh :
Jalan Kaki 2
mil/jam 45 kal/jam
3 mil/jam 90
kal/jam
4 mil/jam 160
kal/jam
Memotong kayu/tebas 260
kal/jam
Makan 20
kal/jam
Duduk (diam) 20 kal/jam
Bongkar pasang ransel, buat camp 50 kal/jam
Menggigil 220 kal/jam
3 Aktifitas dinamis khusus = 6 – 8 % dari 1 dan 2
4 Total kalori yang dibutuhkan = 1 + 2 + 3
Jenis Bahan
Makanan dan Macam Makanan
Sumber
kalori dari hidrat arang tiap 100 gram
Beras giling
360
kal Nasi 178
kal
Havermout 390
kal Kentang 90
kal
Singkong 140
kal Macaroni 363
kal
Maizena 343
kal Roti 248
kal
Tape
singkong 173 kal Gaplek
363
kal
Biskuit 458 kal Sagu 353 kal
Terigu 365
kal Ubi 123
kal
Gula pasir 364
kal Gula aren 368
kal
Madu 294
kal Coklat pahit 504
kal
Coklat manis
472
kal Coklat susu 381
kal
Sumber
Protein (tiap 100 gram)
Tempe 119
kla
Kacang tanah
rebus dengan kulit 360 kal
Telur ayam 162
kal
Telur bebek 189
kal
Sumber
protein dan lemak (tiap 100 gram)
Corned 241
kal
Daging asap 191
kal
Dendeng 433
kal
Sardens 338
kal
Menu makanan
satu hari :
Mie 1.5
gelas 335 kal
Susu kental
manis ½ gelas 336 kal
Dodol ½ ons 200
kal
Coklat 1 ons
472
kal
Nasi 2 ons 360 kal
Roti 1 ons 248
kal
Biscuit 1
ons 458
kal
Corned ½ ons
120
kal
Dendeng 1
ons 433
kal
TOTAL 2962
kal
Perlengkapan Perorangan :
1.
Carrier / Ransel
2.
Matras
3.
Rain coat / ponco
4.
Sleeping Bag
5.
Perlengkapan makan & minun
6.
Baju hangat / jaket + baju ganti (cadangan)
7.
Sepatu gunung + kaos kaki cadangan
8.
Senter (Baterai + bohlam cadangan)
9.
Kupluk + topi rimba, sarung tangan
10.
Obat-obatan pribadi
11.
Kompas, webbing, tali
12.
Logistik
13.
Lilin
14.
Pisau serba-guna / Victorinox
Perlengkapan
Team :
1.
Tenda
2.
Peralatan masak
3.
P3K
4.
Trash Bag
5.
Golok Tebas
Perjalanan ke alam terbuka pasti
mengandung resiko. Tiap perjalanan memiliki tingkat resiko dan bahaya yang
bervariasi.bahaya dan resiko tersebut dapat jauh diminimalisir dengan berbagai
persiapan. Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai
naik gunung antara lain :
1.
Membawa alat navigasi berupa
petalokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat
daripermukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham
bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam
rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam
tentang navigasi.
2.
Pastikan kondisi tubuh sehat dan
kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
3.
Bawalah peralatan pendakian yang
sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah
yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan
bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
4.
Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan
kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk,
dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisis epanjang
perjalanan.
5.
Bawalah peralatan medis, seperti
obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
6.
Jangan malu untuk belajar dan
berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah
menengah atau universitas-universitas.
7.
Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak
sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.
Persiapan mendaki gunung.
Persiapan umum untuk mendaki gunung
antara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.
1.
Kesiapan mental. Mental
amatberpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit,
tetapibisa saja terjadi sebaliknya.
2.
Kesiapan fisik. Beberapa
latihanfisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan
[sebelum dansesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar
tubuh kitadapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu
dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan
selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up,
push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya
melebihi porsis ebelumnya.
3.
Kesiapan administrasi. Mempersiapkan
seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan
dituju.
4.
Kesiapan pengetahuan dan
ketrampilan. Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal
yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival
serta EMC (emergency medical care) praktis.
PENUTUP
Memang, mendaki gunung memiliki
unsur petualangan. Petualangan adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulai
dengan perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhir
dengan perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut. Perasaan yang muncul
saat bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara fisik atau
psikologis. Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena tidak
adapula tantangan.
Risiko mendaki gunung yang tinggi,
tidak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan pendakian, karena
Zuckerma menyatakan bahwa para pendaki gunung memiliki kecenderungan sensation
seeking (pemburuan sensasi) tinggi. Para sensation seeker menganggap dan
menerima risiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari
sensasi atau pengalaman itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan
maupun kurang menyenangkan tersebut membentuk self-esteem [kebanggaan
/kepercayaan diri].
Latihlah dirimu
sebelum melakukan aktifitas di Alam Bebas !!!
Semoga bermanfaat..
Salam
Lestari …. !!!
*dirangkum dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment