Tuesday, February 14, 2017

Proxima b Menggantikan Bumi Sebagai Rumah Manusia ?






Dapatkah Planet Lain Menggantikan Bumi Sebagai Rumah Manusia?

Manusia Sebagai Khalifah Bumi

Manusia Sebagai Khalifah di Bumi-memakmurkan dan memelihara bumi. Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi ini artinya, maksudnya manusia di ciptakan untuk menjadi penguasa dan pengatur segala yang ada di bumi ini yaitu menjaga tumbuh-tumbuhan,hewan,hutan,laut,gunung,perikana,dan lain-lain.Manusia sebagai khalifah di bumi ini harus bisa memanfaatkan semua yang ada di bumi ini demi kemaslahatannya.
Manusia sebagai khalifah di bumi memiliki kewajiban bersama yang dibebankan Allah yaitu mengekplorisasi kekayaan bumi untuk kemaslahatan umat manusia.Selain itu tugasnya yaitu memelihara bumi dan memelihara akidah yang ada di dalamnya.
Allah berfirman kepada para malaikat ketika akan menciptakan Adam, ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi''. (Al-Baqarah:30). Banyak kaum muslimin yang keliru dalam memahami ayat ini, yakni sebagai wakil/pengganti Allah dalam mengurus bumi. Makna khalifah yang benar adalah kaum yang akan menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun, dan generasi demi generasi, demikian penjelasan dalam ringkasan Tafsir Ibnu Katsier
''Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'' Mereka berkata: ''Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?''. Tuhan berfirman: ''Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui''(Al-Baqarah:30)

 Tantangan Allah  untuk Menembus Penjuru Langit dan Bumi
 Alquran is always one steap ahead of science. Alquran selalu berkali-kali lebih maju daripada science. Science selalu tergopoh-gopoh.
Q.S Fushilat 41:53 : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri,sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Tidak cukuplah bagi kamu bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu.”
Q.S Alhasyr:21 : “Sekiranya Kami turunkan Alquran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar berpikir.”
Q.S At Thalaq 65:12 : “Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari penciptaan bumi juga serupa . Perintah Allah berlaku padanya agar kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dan ilmu Allah benar-benar  meliputi segala sesuatu.”
ArRahman 55: 31-36
31:Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu wahai golongan manusia dan jin. (allah selalu memperhatikan kita)
  1. Maka nkmat Tuhanmu mana yang kamu dustakan.
  2. Wahai golongan manusia jika kamu mampu menembus melintasi penjuru langit dan bumi,maka tmbuslah.Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)
Allah mendorong kita untuk mempelari itu. ilmu astronomi,ilmu kebumian (geologi,geokimia dll).
Carilah ilmu karena Allah. kalau kita cari ilmu maka kesejahteraan,dan kekayaan akan datang dengan sendirinya. jika kita cari kekayaan,ilmu belum tentu dapat.
Illa Bi Sulthon (kecuali dengan kekuatan). Kekuatan ini bisa didefinisikan dengan memplejari ilmu dan teknologi. Tapi tak cukup itu, karena dengan ilmu semata bisa menimbulkan kesombongan. Maka ketakwaan menjadi persyaratan penting.
34: Maka nikmat Tuhanmu mana yang kamu dustakan
35: Kepada kamu (jin dan manusia),akan dikirim nyala api dan cairan tembaga(panas) sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri darinya.
Apa maksud dari cairan panas tersebut? Wallahu’alam. Ketika kita ke atas langit, bisa jadi kemungkinan didalamnya akan terjadi kebakaran. Wallahu’alam. Ketika kita menembus bumi, wallahu’alam; maka yang akan kita hadapi adalah cairan panas.
Allahuakbar Allahuakbar walillahilham.. ini belum serupa. Tapi mengapa kita takut dengan api dan cairan panas di bumi ini tapi mengapa kita tidak takut dengan neraka?
Kita harus banyak bersyukur. Di bawah bumi ini sangat panas. Bayangkan cairan api.. jika itu terasa setiap kita berjalan. Bayangkan juga bila matahari bergeser sedikit mndekati bumi, maka betapa mati kepanasannya kita.
Kita harus banyak bersyukur. Kadang kita sering mengeluh di siang hari. “Ya Allah, panasnya”. Padahal panas itu adalah respon diri kita. Ada seorang jamaah umrah saat suhu di atas 40 derajat celcius meminta Rabb diberi kesejukan saat bertawaf, maka panas tersebut tidak terasa.
Q.S Alma’arij
1. Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi
2. Bagi orang kafir yang tidak bisa mengelak
3. Azab dari Allab yang memiliki tempat tempat naik
4. Para malaikat dan Jibril naik(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.
(inilah konversi satu harinya malaikat = 50ribu tahun kita. MasyaAllah. Malaikat kecepatannya begitu cepat, sedangkan manusia begitu lambat. Mau naik apa kita menembusnya? apakah bisa bergerak dgn kecepatan cahaya?)
5. Maka bersabarlah engkau Muhammad dengan kesabaran yang baik.
(Allah mencoba menghibur Rasulullah dan kita umatnya bahwa kekuatan dan kecepatan orang kafir itu tidak akan mampu mngalahkan kita.)
6. Mereka Memandang azab itu jauh(mustahil)
7. sedangkan kami memandangnya dekat (pasti terjadi)
Q.S Almulk 5-6:
Dan sungguh telah kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang  dan Kami jadikan bintang-bintang  sebagai  pelempar dan kami sediakan bagi mereka azab yang menyala-nyala.”
Assamaaaaa’a dunya (langit yang dekat). Berarti yang kita ketahui ini masih langit yang dekat. masih banyak yang lain. Untuk menghitung jarak antar tata surya itu kita menggunakan satuan tahun cahaya. Yakni berapa jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu satu tahun. Jarak bumi ke matahari = 32 SA = 10 triliyunan KM dengan kecepatan cahaya  299;792.458 KM/detik.
Planet bumi merupakan tempat kita sementara waktu.
 
Kita hidup di tengah Galaksi Bima Sakti


Bumi tidak ada artinya di tengah-tengah semesta. Namun Allah menyebut bumi di Alquran karena ada manusia yang paling mulia di sana.

Struktur bumi
Bumi itu ada 7 lapis dari yg dipelajari manusia tapi wallahualam apakah itu yang dimaksud Allah dengan  7 lapisan bumi atau masih ada yang lain. Allahuakbar, Maha Besar Allah yang menciptakan bumi dan langit dengan segala kompleksitasnya hanya untuk memfasilitasi kita, manusia. Adakah kita bersyukur dan menyadarinya??


Planet Proxima b seukuran Bumi, dan orbitnya menunjukkan bahwa planet itu berada di zona yang cukup hangat sehingga air cair dapat ditemukan di permukaannya.

Konsep ilustrasi ini menggambarkan Planet Proxima b yang dibanjiri cahaya pucat dari bintang katai merah Proxima Centauri. (M. Kornmesser/ESO)
Populasi manusia diperkirakan akan mencapai angka 9 milyar pada tahun 2050 mendatang. Bumi semakin penuh, sumber daya menipis, sementara konsumsi akan meningkat seiring bertambahnya populasi. Tak akan butuh waktu lama, sampai akhirnya Bumi menjadi planet tak layak huni.
Kenyataan itu membuat para astronom giat mengeksplorasi dan meneliti antariksa: adakah planet lain yang bisa dihuni seperti Bumi?
Penelitian selama bertahun-tahun yang dilakukan astronom tak sepenuhnya berakhir sia-sia. Hingga saat ini, terdapat 1.284 planet ekstrasurya di alam semesta yang telah terkonfirmasi keberadaannya. Dari sejumlah tersebut, 100 diantaranya seukuran dengan Bumi. Sementara itu, ada 9 planet yang diduga layak untuk dihuni.
Ilustrasi Proxima b

Baru-baru ini, tim ilmuwan yang bekerja di proyek Pale Red Dot, menemukan planet baru berpotensi layak huni yang letaknya tak jauh dari Tata Surya kita.
Pengamatan yang dilakukan secara sporadis antara tahun 2000 dan 2014 telah mengisyaratkan keberadaan sebuah planet yang mengorbit bintang Proxima dalam 11 hari. Saat itu, tanda-tandanya agak samar, sehingga ilmuwan belum dapat memastikannya. Awal tahun ini, tim ilmuwan Pale Red Dot menggunakan instrumen pengamat benda langit yang paling tajam: High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS), untuk mengamati bintang katai merah tersebut.
Berlokasi di situs European Southern Obervatory di La Silla, Chille, HARPS mengukur pergerakan bintang malam demi malam. Tim ilmuwan berhasil mendeteksi sinyal bintang itu sepanjang penelitian. Setelah lebih dari 30 malam, tim ilmuwan akhirnya mulai menyusun karya ilmiah berisi tentang penemuan tersebut, yang dipublikasikan di jurnal Nature pada 24 Agustus.
“Kami mencoba untuk tetap skeptis, karena tidak ingin mengklaim hal besar seperti ini, dan kemudian menariknya beberapa bulan kemudian,” kata salah satu anggota tim, Guillem Anglada-Escude.
Hasil observasi mengungkap bahwa Proxima b seukuran Bumi, dan orbitnya menunjukkan bahwa planet tersebut berada di zona yang cukup hangat sehingga air cair dapat ditemukan di permukaannya.
Planet yang diberi nama Proxima b itu berjarak 4,24 tahun cahaya dari planet kita. Planet tersebut mengelilingi bintang terkecil di sistem tiga bintang Alpha Centauri, yakni bintang katai merah Proxima Centauri, yang bersinar di bagian selatan rasi Centaurus.
Posisi Planet Proxima B


 Berlokasi di situs European Southern Obervatory di La Silla, Chille, Ilmuwan menggunakan HARPS untuk meneliti Planet Proxima b. (Y. Beletsky (LCO) dan M. Zamani (ESO))
 “Planet bebatuan berpotensi layak huni di sekitar Proxima akan menjadi lokasi paling alami bagi peradaban kita jika harus pindah setelah Matahari kita padam, lima milyar tahun dari sekarang,” kata ilmuwan Avi Loeb dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics.

Planet atau aktivitas bintang?
Tim Pale Red Dot sangat berhati-hati dalam mengkonfirmasi penemuan ini. Mereka akan melakukan penelitian lanjutan untuk memastikan bahwa sinyal tersebut benar-benar merupakan planet, bukannya aktivitas bintang. Ini merupakan tahap terpenting dan sama sekali tak mudah, mengingat sifat bintang Proxima Centauri, yang secara berkala menyemburkan lidah api dan radiasi ke luar angkasa.
“Ada beberapa tes diagnosa yang dapat menentukan apakah tanda ini merupakan planet atau hanya aktivitas bintang,” kata Lauren Weiss dari University of California.
Ia melanjutkan, “Tim telah melakukan semuanya, dan hasilnya, hipotesis planet cukup kuat untuk saat ini.”
Bahkan tim ilmuwan menemukan beberapa tanda bahwa mungkin planet ekstrasurya Proxima b memiliki saudara.

 Proxima Centauri merupakan bintang terkecil di sistem tiga bintang Alpha Centauri, yang bersinar di bagian selatan rasi Centaurus. (Davide De Martin dan Mahdi Zamani/ESO)
“Salah satu tanda menunjukkan bahwa ada kemungkinan planet Bumi super mengorbit bintang yang sama tiap 200 hari,” kata Anglada-Escude, akan tetapi tim membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan asal-usul sinyal tersebut.

Apakah Proxima b dapat menyokong kehidupan?
Penemuan planet ekstrasurya baru selalu menimbulkan rasa penasaran dan pertanyaan: apakah planet tersebut memiliki unsur-unsur kehidupan dan bisa dihuni?
Untuk saat ini, para peneliti belum mengetahui banyak tentang tentang planet tersebut untuk menilai sifat alaminya. Tapi berdasarkan informasi yang ada saat ini, planet tersebut tak benar-benar mirip Bumi.
“Planet ini berada di orbit hangat, tetapi bukan berarti bisa layak huni. Ada banyak hal yang harus kita diskusikan lebih jauh,” kata Anglada Escude.
Misalnya saja, dari sisi usia, bintang Proxima Centauri tak mirip Matahari. Massanya sekitar 12 persen massa Matahari, dengan medan magnet 600 kali lebih kuat, dan memancarkan sebagian besar cahaya dalam panjang gelombang inframerah yang relatif dingin.
Proxima b juga memancarkan sinar X seperti matahari, artinya, planet di zona yang memungkinkan adanya air cair juga berada di zona percikan partikel yang berpotensi merusak. Belum lagi lidah api Proxima Centauri cukup besar jika dibandingkan bintang katai merah lainnya.


 Planet Proxima b mengelilingi bintang katai merah Proxima Centauri. (M. Kornmesser/ESO)
Bintang itu memang menjadi agak dingin di usia tua, tetapi tetap dapat menyemburkan sejumlah besar radiasi Ultraviolet ke sekelilingnya, sehingga berpotensi mengancam kehidupan di permukaan planet yang berada di dekatnya.
“Jika atmosfer planetnya tipis, maka akan banyak radiasi UV  yang sampai ke permukaan,” kata Lisa Kaltengger, peneliti Cornell University.
Selain itu, ada probabilitas kuat bahwa salah satu sisi Planet Proxima b menghadap bintangnya terus menerus, sementara sisi lain menghadap kegelapan antariksa.
“Kehidupan, jika memang ada, mungkin melalui awal yang lebih buruk dibandingkan kehidupan di Bumi, “ kata Kaltenegger.
Lantas ia melanjutkan, “Tapi inilah hal paling menarik dalam mempelajari planet asing. Mereka hanya sedikit berbeda, tetapi dapat mengungkap keanekaragaman kehidupan menakjubkan yang tak pernah kita bayangkan.”


KECEPATAN CAHAYA  DI DALAM AL-QUR'AN
IBNU ABBAS RA & KECEPATAN TINGGI
Dalam QS.32.As-Sajdah ayat 5, Allah SWT menginformasikan bahwasanya ada suatu URUSAN yang kecepatan geraknya dalam SATU HARI sama dengan SERIBU TAHUN dalam hitungan manusia :
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
"Dia mengatur URUSAN dari langit ke bumi, kemudian (URUSAN) itu naik kepada-Nya dalam SATU HARI yang kadarnya adalah SERIBU TAHUN menurut perhitunganmu."
Ath-Thabari, Al-Qurthubi dan Az-Zamakhsyari menukilkan bahwa Sayyiduna Abdullah ibnu Abbas RA saat menafsirkan ayat tersebut menyatakan bahwasanya di Dunia ada "sesuatu" yang memiliki "Kecepatan Daya Tempuh Tinggi".
Dan para Ulama Salaf pun sejak lama meyakini bahwasanya ada suatu gerak di Dunia dengan kecepatan sangat tinggi. Hanya saja mereka belum berhasil menyimpulkan tentang apa gerangan yang memiliki kecepatan sangat tinggi tersebut ?!
PENEMUAN KECEPATAN CAHAYA
Pada tahun 1676, Olas Romer menemukan Kecepatan Cahaya. Dan baru pada tahun 1983, Konferensi Internasional di Paris - Perancis memutuskan bahwa hitungan Kecepatan Cahaya adalah 299.792.458 meter / detik, sehingga dengan pembulatan sama dengan 300.000.000 meter / Detik atau 300.000 Km / DETIK.
Dengan demikian jarak tempuh Cahaya per MENIT adalah 60 x 300.000 Km = 18.000.000 Km, sehingga jarak tempuh Cahaya per JAM adalah 60 x 18.000.000 Km = 1.080.000.000 Km. Jadi, jarak tempuh Cahaya per HARI adalah 24 x 1.080.000.000 Km = 25.920.000.000 Km.
Nah, itulah sebabnya tatkala terjadi Petir dengan cahaya dan suara, kita akan lebih dahulu melihat kilatan cahayanya, baru setelahnya kita mendengar suaranya, karena Kecepatan Cahaya lebih tinggi daripada Kecepatan Suara.
Ringkasnya, jarak tempuh Cahaya dalam SATU HARI mencapai lebih dari 25 milyar Km. Pertanyaannya, berapa lamakah jarak yang sama bisa ditempuh oleh manusia ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka kita harus terlebih dahulu memberikan perkiraan rata-rata jarak tempuh manusia per hari dengan berjalan kaki atau dengan berkendaraan mobil mau pun pesawat terbang.
KECEPATAN MANUSIA BERJALAN KAKI
Jika kecepatan berjalan kaki manusia diperkirakan per hari bisa menempuh 73 Km, maka per tahun Qomariyyah jarak tempuhnya adalah 354 x 73 Km = 25.842 Km. Artinya, jarak tempuh per 1.000.000 tahun adalah 25.842.000.000 Km.
Jadi, SATU HARI Kecepatan Cahaya mampu menempuh 25 milyar Km, dan dengan Kecepatan Manusia berjalan kaki butuh waktu SEJUTA TAHUN untuk menempuh jarak 25 milyar Km.
KECEPATAN MANUSIA DENGAN MOBIL
Jika kecepatan manusia diukur saat berkendaraan MOBIL dengan kecepatan normal rata-rata 60 Km / jam, maka jarak tempuh per hari 24 x 60 Km = 1.440 Km / hari, dan per tahun Qomariyyah 354 x 1.440 Km = 509.760 Km. Artinya, jarak tempuh per 50.000 tahun adalah 25.488.000.000 Km.
Jadi, SATU HARI Kecepatan Cahaya mampu menempuh 25 milyar Km, dan dengan Kecepatan Manusia yang berkendaraan mobil dengan kecepatan normal rata-rata 60 Km/jam, maka butuh waktu 50.000 tahun untuk menempuh jarak 25 milyar Km.
KECEPATAN MANUSIA DENGAN PESAWAT TERBANG
Jika kecepatan manusia diukur saat berkendaraan PESAWAT TERBANG BOEING 747 dengan kecepatan normal rata-rata 1.000 Km / jam, maka jarak tempuh per hari 24 x 1.000 Km = 24.000 Km / hari, dan per tahun Qomariyyah 354 x 24.000 Km = 8.496.000 Km. Artinya, jarak tempuh per 3.000 tahun adalah 25.488.000.000 Km.
Jadi, SATU HARI Kecepatan Cahaya mampu menempuh 25 milyar Km, dan dengan Kecepatan Manusia yang berkendaraan PESAWAT TERBANG BOEING 747 dengan kecepatan normal rata-rata 1.000 Km/jam, maka butuh waktu 3.000 tahun untuk menempuh jarak 25 milyar Km.
Jika, diukur dengan kecepatan PESAWAT JET TEMPUR yang 3 kali lipat lebih cepat dari BOEING 747, maka jarak 25 milyar Km bisa ditempuh dalam kurun waktu 1.000 tahun.
KESIMPULAN
Jarak Tempuh 25 milyar Km bisa ditempuh dengan Kecepatan Cahaya SATU HARI = SEJUTA TAHUN Kecepatan Manusia Berjalan Kaki = LIMA PULUH RIBU TAHUN Kecepatan Manusia dengan Mobil = TIGA RIBU TAHUN Kecepatan Manusia dengan Pesawat Boeing 747 = SERIBU TAHUN Kecepatan Manusia dengan Pesawat Jet Tempur.
Jadi, Kecepatan Cahaya dalam SATU HARI yang mampu melintasi jarak 25 milyar Km, sama dengan Kecepatan Manusia dengan Pesawat Jet Tempur berkecepatan 3000 Km/jam untuk perjalanan selama SERIBU TAHUN.
Inilah di antara Rahasia dari Firman Allah SWT tentang SATU HARI yang nilainya sama dengan SERIBU TAHUN, yaitu Isyarat Ilmiah tentang KECEPATAN CAHAYA.


PERTANYAANNYA ADALAH APAKAH KITA BISA MELEBIHI KECEPATAN CAHAYA ?

Di tahun 1905, Prof. Albert Einstein dalam rumus Relativitas Khususnya yang terkenal, menyatakan bahwa kecepatan cahaya (c) selalu konstan, dan berbeda dengan hal lainnya, kecepatan cahaya tidak relatif.

Dan Einstein juga menyebutkan bahwa tidak mungkin ada sesuatupun di alam semesta, yang bisa melebihi kecepatan cahaya.
Tidak mungkin, impossible. 
Dan ini membuat perjalanan luar angkasa akan menjadi "kurang" efisien. Tapi di tahun 1994, seseorang saintis menyatakan bahwa kecepatan melebihi kecepatan cahaya dimungkinkan secara teoritis.
Caranya adalah dengan menggunakan Warp Drive Engine, mesin yang mempunyai kemampuan ”melengkungkan Ruang-Waktu”, Space-Time Bubble.


Nama saintis itu adalah: Dr. Miguel Alcubierre.Beliau adalah Director of the Nuclear Sciences Institute at the National Autonomous University of Mexico (UNAM)

He receiving his doctorate through study of numerical general relativity. After 1996 he worked at the Max Planck Institute for Gravitational Physics in Potsdam, Germany, developing new numerical techniques used in the description of black holes.

Since 2002, he has worked at the Nuclear Sciences Institute of the National Autonomous University of Mexico (UNAM), where he conducts research in numerical relativity, employing computers to formulate and solve the physical equations first proposed by Albert Einstein.

The solitary wave solutions proposed by Alcubierre for the Einsteinian field equations may possibly prove general relativity consistent with the experimentally verified non-locality of quantum mechanics. This work militates against the idea that quantum non-locality would ultimately require abandoning the mathematical structure of general relativity.


(Alcubierre Drive, The Warp Drive: Hyper-fast travel within general relativity, 1994 dalam jurnal Classical and Quantum Gravity)


The Physics and Mathematics of the Alcubierre Drive 

Using the ADM formalism of general relativity, the spacetime is described by a foliation of space-like hypersurfaces of constant coordinate time t. The general form of the metric described within the context of this formalism is:

where
\alpha is the lapse function that gives the interval of proper time between nearby hypersurfaces,
\beta^i is the shift vector that relates the spatial coordinate systems on different hypersurfaces, and
\gamma_{ij} is a positive definite metric on each of the hypersurfaces.
The particular form that Alcubierre studied is defined by:
\alpha=1\,
\beta^x=-v_s(t)f\left(r_s(t)\right)
\beta^y = \beta^z =0 \,\!
\gamma_{ij}=\delta_{ij} \,\!
where
v_s(t)=\frac{dx_s(t)}{dt},
r_s(t)=\sqrt{(x-x_s(t))^2+y^2+z^2},
and
f(r_s)=\frac{\tanh(\sigma (r_s + R))-\tanh(\sigma (r_s - R))}{2 \tanh(\sigma R)},
with arbitrary parameters R > 0 and \sigma > 0. Alcubierre's specific form of the metric can thus be written
ds^2 =  \left(v_s(t)^2 f(r_s(t))^2 -1\right)\,dt^2 - 2v_s(t)f(r_s(t))\,dx\,dt +dx^2 + dy^2 + dz^2.
With this particular form of the metric, it can be shown that the energy density measured by observers whose 4-velocity is normal to the hypersurfaces is given by
-\frac{c^4}{8 \pi G} \frac{v_s^2 (y^2+z^2)}{4 g^2 r_s ^2} \left(\frac{df}{dr_s}\right)^2,
where  g\! is the determinant of the metric tensor.

Thus, as the energy density is negative, one needs exotic matter to travel faster than the speed of light. The existence of exotic matter is not theoretically ruled out; however, generating and sustaining enough exotic matter to perform feats such as faster-than-light travel (and also to keep open the 'throat' of a wormhole) is thought to be impractical. Low has argued that within the context of general relativity, it is impossible to construct a warp drive in the absence of exotic matter.

Kelajuan cahaya (kelajuan cahaya dalam ruang vakum; kecepatan cahaya) adalah sebuah konstanta fisika yang disimbolkan dengan huruf c, singkatan dari celeritas (yang dirujuk dari dari bahasa Latin) yang berarti "kecepatan". Konstanta ini sangat penting dalam fisika dan bernilai 299.792.458 meter per detik.

Nilai ini merupakan nilai eksak disebabkan oleh panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta kelajuan cahaya. Kelajuan ini merupakan kelajuan maksimum yang dapat dilajui oleh segala bentuk energi, materi, dan informasi dalam alam semesta.

Kelajuan ini merupakan kelajuan segala partikel tak bermassa dan medan fisika, termasuk radiasi elektromagnetik dalam vakum. Kelajuan ini pula menurut teori modern adalah kelajuan gravitasi (kelajuan dari gelombang gravitasi).

Partikel-partikel maupun gelombang-gelombang ini bergerak pada kelajuan c tanpa tergantung pada sumber gerak maupun kerangka acuan inersial pengamat. Dalam teori relativitas, c saling berkaitan dengan ruang dan waktu. Konstanta ini muncul pula pada persamaan fisika kesetaraan massa-energi E = mc2

Warp = c (kecepatan cahaya) Pangkat 3

Warp 1 = 1 Kali c

Warp 2 = 8 kali c

Warp 3 = 27 kali c

Warp 5 = 125 kali c

Ini adalah daftar dari kecepatan Warp:

1. Full Impulse: 270 juta km/h

2. Warp 1: 1 miliar km/h

3. Warp 2: 11 miliar km/h

4. Warp 3: 42 miliar km/h

5. Warp 4: 109 miliar km/h

6. Warp 5: 229 miliar km/h

7. Warp 6: 421 miliar km/h

8. Warp 7: 703 miliar km/h

9. Warp 8: 1.1 triliun km/h

10. Warp 9: 1.62 triliun km/h

11. Warp 10: Tak Terbatas



Seandainya ini menjadi kenyataan, maka perjalanan menuju bintang-bintang akan dimungkinkan, dan planet-planet terjauh dan asing di tata surya pun bisa dicapai, hanya dalam hitungan menit.

Dan impian manusia yang telah ada selama ribuan tahun, untuk mengetahui apa yang ada di angkasa luar sana, akan terwujud.

Impian ini mulai menjadi populer di dunia sejak sebuah epik fiksi ilmiah ditayangkan di tahun 1966.

Kisah petualangan pesawat ruang angkasa Star Trek.

Wallohualam Bissawab

Sumber :
Wikipedia
http://www.suara-islam.com
http://astrophysicsblogs.blogspot.co.id
http://www.nationalgeographic.com/

No comments:

Post a Comment