PANGERAN
WANGSAKERTA
Oleh: Drs. RA. Opan Safari Hasyim,
M.Hum
Ilustrasi Naskah Kuno |
A.
Identitas
Terlahir dengan nama pangeran
Wangsakerta dari pasangan Panembahan Ratu Girilaya (Pangeran Rasmi / Panembahan
Abdul Karim / Panembahan Adiningkusuma) dengan putri Mataram.
-
Diangkat menjadi pejabat Kepala Negara
Cirebon oleh Sultan Banten pada tahun 1667 dengan gelar Panembahan Tohpati atau
Panembahan Toh Perlaya.
-
Terjadi pemberontakan Trunojoyo
keponakan Pangeran Cakraningrat dari Madura tahun 1674.
-
Pembebasan Pangeran Anom dan Pangeran
Sepuh 1677.
-
Laporan dalam Dagh Register VOC pada
tanggal 14 Oktober 1677 berada di Banten.
-
Penombatan Sultan –sultan Cirebon
Oktober 1677
1. Sultan
Sepuh Abdul Makarim Muhammad Syamsudin
2. Sultan
Anom Abdul Manahir Muhamad Badridin
3. Panembahan
Carbon / Pangeran Agung Gusti, Abdul Kamil Muhammad Nasharudin, mendapatkan
Cacah 2000 orang (Brandes;1911;24)
-
Julukan lain Raden Godong (Atja:1986;74)
B.
Guru-Guru
Pengeran Wangsakerta
1.
Panembahan Losari (1518) dikenal dengan
nama Pangeran Angkawijaya, Pangeran Reken, dan Pangeran Peken.
§ Pengeran
Losari adalah murid Sunan Kalijaga
§ Banyak
menyalin naskah dari Dharmakirti (Sriwijaya) ex Purwaka Samapta Buana.
§ Membuat
kereta Singa Barong dan Paksinagaliman bersama Ki Natagama dan Pangeran
Hujwalabrata.
§ Mursyid
Tarekat Syatariyah
§ Putra
dari Pangeran Pasarean dengan Ratu Nyawa, lahir
tahun 1518. Keturunan ketiga dari Sunan Gunung Jati. Pangeran
Wangsakerta adalah keturunan ke enam dari Sunan Gunung Jati.
2. Pangeran
Manis
§ Putra
dari Pangeran Dipati Suwarga (Pangeran Dipati Carbon I dengan Ratu Wanawati
Raras, lahir tahun 1547. Keturunan ke empat dari Sunan Gunung Jati.
3. Pangeran
Arya Kidul
§ Putra
dari Panembahan Ratu I dengan Ratu Lampok Angroros, lahir pada tahun 1572.
C.
Karya-
Karya Pangeran Wangsa Kerta
a.
Pustaka
Negara Kretobhumi (PN)
- Parwa 1 Sargah 1
- Parwa 1 Sargah 2
- Parwa 1 Sargah 3
- Prawa 1 Sargah 4
- Prawa 1 Sargah 5
- Parwa 2 Sargah 1
- Parwa 2 Sargah 2
- Parwa 2 Sargah 3
- Parwa 2 Sargah 4
- Parwa 3 Sargah 1
- Parwa 3 Sargah 2
- Parwa 3 Sargah 3
Dari 12 naskah itu baru di temukan kembali 4 naskah, seluruhya dari parwa ke
satu, sedangkan 7 naskah lainya belum di temukan. Semua naskah tersebut ( 5
Naskah ) disimpan di museum sri baduga.
b.
Pusaka
Dwipantaraparwwa (PD)
- Sargah 1 (belum di temukan )
- Sargah 2
- Sargah 3
- Sargah 4
- Sargah 5
- Sargah 6
- Sargah 7
- Sargah 8
- Sargah 9
- Sargah10
Dari 10 naskah PD sekarang tersimpan di museum
Sri Baduga hanya 9 naskah , yaitu dari Sargah 2 sampai Sargah 10
c.
Pustaka Pararatwan I Bhumi Jawadwipa (PPJP)
- Parwa 1 Sargah 1
- Parwa 1 Sargah 2
- Parwa 1 Sargah 3
- (4) Naskah Penyangkep
d.
Cerita
Parahyangan (CP)
- Sargah 1
- Sargah 2
- Sargah 3
- Sargah 4
- (5) Penyangkep
D.
Naskah-naskah
yang merujuk pada Karya Pangeran Wangsakerta
1.
Makam-makam di komplek dalam Astana
Nurgiri Ciptarengga (CPCN;85,4) mengutip dari Kitab Negara Kertabhumi; tahun
1720m.
Dengan
susunan Sebagai berikut:
a. Didalam
gedung paling atas, dari barat ke timur
1) Nyai
Gedeng Tepasari
2) Susuhunan
Jati
3) Ratu
Bagus Pase, Padhillah
4) Syarifah
Muda’im
5) Nyai
Gedeng Sembung atau Nyai Ageng Sampang atau Nyai Gede Kancingan
b. Didalam
gedung sebelah bawahnya
1) Ratu
Wanawati Raras
2) Pangeran
Suwarga, Pangeran Dipati Carbon I
3) Pangeran
Jayakelana
4) Pangeran
Pasarean
5) Ratu
Nyawa
6) Ratu
Raja Wulung Ayu atau Raja Awung Arah
7) Ratu
Agung
8) Pangeran
Pekik
9) Ratu
Agung
10) Pangeran
Dipati Sindang lemper
c. Sebelah
selatan makam Pangeran Pasarean terdapat tiga makam kecil, para putra Pangeran
Pasarean. Didalam gedung semuanya ada 18 makam.
d. Makam-makam
diluar gedung tetapi masih dalam benteng yang dikelilingi khuta.
1) Pangeran
Pejabugan
2) Arya
Menger
3) Ratu
Petis ( Putri Cina)
4) Pangeran
Cakrabuana (sebelah utara Ratu Petis)
e. Makam-makam
disebelah selatan gedung dari barat sampai ke timur
1) Pangeran
Wirasuta
2) Panembahan
Ratu
3) Ratu
Gelampok atau Ratu Mas Pucung
4) Pengeran
Suryanegara atau Pangeran Weruju
5) Dipati
Keling
6) Pangeran
Manis
7) Penembahan
Jipang (anak Pangeran Sindang Lemper)
8) Istri
Pangeran Manis
9) Istri
Pangeran Jipang
10) Pangeran
Pandan (sejajar dengan Raden Sepat)
11) Raden
Sepat
12) Pangeran
Kagok
13) Pangeran
Magrib
14) Pangeran
Sendang Garuda
f. Makam-makam ditimur, dari sebelah barat ke
timur
1) Ratu
Winaon (Berjajar dengan Ratu Agung)
2) Ratu
Agung
3) Ratu
Sewu Keramat Ageng Banten
4) Pangeran
Pamadean ( Anak Pangeran Agung)
5) Pangeran
Agung
6) Sultan
Sepuh I
7) Istri
Sultan Sepuh I
g. Makam-makam
di sebelah utara gedung timur dari barat sampai ke timur
1) Ki
gede Sembung
2) Pangeran
Tuban
3) Pangeran
Sedang
4) Pangeran
Payuman (Ki Gede Bungko)
2. Makam-makam
di komplek Astana Nurgiri Ciptarengga. Versi pengurus makam Sunan Gunung Jati
Cirebon berdasarkan catatan yang dibuat Keraton Kanoman masa Sultan Muhamad
Nurussamawat 1940.
a. Komplek
Gedong Jinem
1) Syeik
Syarif Hidayatullah
2) Tubagus
Paseh Fatahillah
3) Nyi
Mas Rara Santang
4) Nyi
Mas Kuraesin / Nyi Gede Sembung
5) Nyi
Mas Tepasari
6) Pangeran
Dipati Carbon
7) Pangeran
Jaka Lelana
8) Pangeran
Pasarean
9) Pangeran
Dipati Ratu
10) Ratu
Mas Nyawa
11) Ratu
Mas Wanawati
12) Ratu
Mas Wulungayu
13) Ratu
Mas Raja Agung
14) Pangeran
Dipati Agung
15) Pangeran
Sindang Lemper
16) Ratu
Bagus Panji / Watu Bagus Kencana Puri
17) Ratu
Bagus Wulungdari / Ratu Bagus Raja Agung
18) Pangeran
Bagus Sugeng / Pangeran Bagus Suwargi
b. Komplek
Pangeran Cakrabuana
1) Pangeran
Walangsungsang
2) Nyi
Mas Rara Sumading
3) Pangeran
Kejaksan / Sayid Syarifudin
4) Pangeran
Panjunan / Sayid Abdurahman
c. Komplek
Panembahan Ratu
1) Pangeran
Wirasuta / Pangeran Gebang
2) Panembahan
Ratu
3) Ratu
Mas Glampok / Nyi Mas Ratu Pajang
4) Pangeran
Suryanegara / Pangeran Weruju
5) Ki
Surapati Nenggala / Ki Patih Keling
d. Komplek
Pangeran Sindang Garuda
1) Pangeran
Manis / Pangeran Pananggapan
2) Ratu
Sekar Wangi
3) Pangeran
Jipang
4) Ratu
Sandawati
5) Raden
Pandan / Raden Gandon
6) Raden
Sepat
7) Pangeran
Kagok
8) Pangeran
Magrib
9) Pangeran
Sindang Garuda / Pangeran Mangkuratsari
e. Komplek
Sultan Sepuh Awal
1) Ratu
Winaon
2) Pangeran
Agung
3) Pangeran
Ageng
4) Ratu
Sewu
5) Sultan
Sepuh Syamsudin
6) Pengeran
Permadi
7) Ratu
Dalem Kencana Wungu / Ratu Raja Ayu Wedaling Asri
f. Komplek
Kigede Kalisapu
1) Ki
Margasih / Nyai Gede Sembung
2) Pangeran
Tuban
3) Pangeran
Sendang
4) Pangeran
Puyuman / Ki Gede Bungko
g. Komplek
Sultan Jamaludin
1) Sultan
Jamaludin
2) Ratu
Dalem Kencana Wungu
3) Pangeran
Wijayakarta
4) Pangeran
Tumenggung
5) Pangeran
Suryaningrat
6) Pangeran
Giri Pamungkas
7) Pangeran
Demang
8) Pangeran
Arya Carbon
9) Ratu
Arya Carbon
10) Sultan
Syamsudin
11) Panembahan
Tohpati
12) Ratu
Ganjarpati
13) Pangeran
Wanatapati (putra Panembahan Tohpati)
14) Putra
Panembahan Tohpati (Panembahan Radya II)
DAFTAR
PUSTAKA
Atja “Carita
Purwaka Caruban Nagari”. Proyek Pengembangan Permeseuman Jawa Barat. 1986.
N.
Wahyu, Amman. “Sejarah
Wali Syeikh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati (Naskah Mertasinga0 penerbit
Pustaka Bandung, 2005.
Nurussawat,
Sultan Muhamad. “Makam-makam di Astana
Nurgiri Ciptarengga (tidak diterbitkan). 1940.
Saidi,
Ridwan “Sejarah
Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi”. Perkumpulan Renaissance Indonesia. 2010.
Sunardjo,
RH Unang “Meninjau
Sepintas Panggung Sejarah Pemerintahan (Kerajaan Cirebon 1479-1809). Penerbit
Tarsita Bandung. 1983.